KOMPAS.com - Saat merasa berat badan berlebih atau ingin hidup lebih sehat, biasanya seseorang akan melakukan diet ketat.
Sayangnya, upaya ini tidak semudah yang dibayangkan dan terasa sulit, sehingga seseorang bisa mengganti jenis diet yang dilakukan dengan cukup sering.
Namun mengganti diet baru juga bukan hal yang mudah, tak jarang pula memicu kegagalan yang serupa.
Lantas, apa penyebabnya?
Dikutip dari Eating Well, ahli diet bagi ibu dan pemilik dari Sarah Gold Nutrition, LLC, Sarah Anzlovar, M.S., RDN, LDN mengatakan satu kesalahan yang biasa dilakukan hampir setiap orang saat memulai diet baru, yaitu berpikir bahwa diet berarti “lakukan atau tidak sama sekali.”
Artinya, banyak orang yang memulai diet yang tidak menawarkan fleksibilitas saat sesuatu berjalan tidak semestinya.
Baca juga: Harvard Buktikan, 4 Diet ini Membantu Bikin Umur Lebih Panjang
Menurut Anzlovar, kebanyakan diet populer dibuat tanpa memikirkan perbedaan setiap orang, sehingga jika ada masalah, kita harus menemukan jalan keluarnya sendiri.
Akhirnyahal ini membuat kita “gagal” karena makan tidak sesuai dengan yang direkomendasikan.
"Pola pikir seperti ini membuat kita merasa gagal saat diet berjalan tidak sesuai rencana,” kata Anzlovar.
Ia menambahkan, pola pikir ini juga dapat membuat kita mengabaikan kebiasaan sehat lainnya dan malah terus mencoba mengubah makanan dan camilan kita agar sesuai dengan diet yang diambil.
Jadi untuk mencegahnya, pilihlah jenis diet yang fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup kita.
Baca juga: 5 Tips Praktis untuk Menerapkan Diet Mediterania
Kita mungin tidak memiliki pola pikir “lakukan atau tidak sama sekali,” namun Anzlovar mengatakan ada beberapa kesalahan lain yang biasa dilakukan seseorang saat memulai diet baru.
Berikut di antaranya:
Jadi, cara terbaik untuk melakukannya ada;ah dengan membuat perubahan kecil yang dapat diimplementasikan dengan mudah.
Baca juga: Panduan Diet Mediterania dengan Menu Makanan Indonesia