Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Latihan Pernapasan yang Bisa Dilakukan di Kantor untuk Redakan Stres

Kompas.com - 30/01/2023, 11:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Banyak dari kita pasti pernah mendadak merasa stres di tempat kerja.

Misalnya karena beban pekerjaan yang mendadak bertambah, rekan kerja toxic atau atasan yang kurang suportif.

Kita memang bisa mencoba menguranginya dengan berolahraga, afirmasi positif atau melakukan hal yang disukai.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Stres di Kantor

Namun tak banyak yang bisa dilakukan di kantor untuk meredakan stres tersebut.

3 latihan pernapasan untuk meredakan stres di kantor

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa latihan pernapasan juga dapat membantu mengatur stres, melepaskan amarah, dan mengurangi kecemasan.

"Ini juga dapat membantu para profesional mengurangi kelelahan di tempat kerja," ujar Zee Clarke, pakar mindfulness & breathwork, dikutip dari CNBC.

Studi tahun 2017 dari Frontiers in Psychology juga menyatakan jika burnout dapat langsung diatasi melalui respons relaksasi dalam tubuh yang membantu memperkuat tubuh dan pikiran saat kita melatih pernapasan.

Baca juga: Agar Stres di Kantor Tidak Merusak Hubungan Asmara

Berikut adalah tiga latihan pernapasan yang direkomendasikan Clarke untuk dilakukan di meja kerja kantor.

Tarik napas dan hembuskan

Kita semua menyimpan ketegangan di berbagai bagian tubuh sebagai respons terhadap stresor eksternal.

Menurut Clarke, teknik menarik napas dan hembuskan sangat bagus untuk mengurangi ketegangan dan melepaskan amarah.

"Anda menarik napas melalui hidung, lalu melepaskan semuanya," katanya.

Baca juga: Bernapas Melalui Hidung Ternyata Memengaruhi Hidrasi Kulit

"Anda mengepalkan tangan, menekuk jari-jari kaki, meremas otot-otot kaki, meremas semuanya untuk tiga, dua, satu, lalu hembuskan semuanya dan lepaskan."

Latihan pelepasan stres ini membutuhkan waktu kurang dari satu menit untuk dilakukan dan membantu memerangi kecemasan.

Namun, jika mengencangkan semua otot sekaligus terasa sakit atau tidak nyaman, kita dapat memilih untuk menekan satu otot sekaligus dan mengulangi latihan sesuai kebutuhan.

Bernapas dengan sistem 4-7-8

Ilustrasi bernapas. Apakah Anda memiliki pernapasan normal?SHUTTERSTOCK/PHEELINGS MEDIA Ilustrasi bernapas. Apakah Anda memiliki pernapasan normal?
Menurut Healthline, pernapasan 4-7-8 membantu mengembalikan keseimbangan tubuh dan mengatur respons lawan-atau-lari yang kita rasakan saat stres.

“Kecemasan bisa sangat melemahkan,” kata Clarke.

Pernapasan 4-7-8, yaitu saat kita menarik napas selama empat hitungan, menahannya selama tujuh hitungan, dan menghembuskan napas selama delapan hitungan, ampuh untuk kecemasan dan insomnia.

Baca juga: Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Tidur Lebih Nyenyak

Clarke merekomendasikan teknik ini untuk para pekerja yang sering merasa lelah setelah melakukan banyak pekerjaan tambahan, melakukan dua atau tiga pekerjaan, atau harus beralih posisi.

Menghembuskan napas

Jika kita sering merasa kelelahan karena menjalani hari kerja, cara ini sangat dianjurkan.

“Saya pikir ini lebih baik daripada kopi,” kata Clarke.

"Ini lebih baik daripada espresso tengah hari."

Ilustrasi bekerja di kantor. Ilustrasi bekerja di kantor.
“Anda duduk tegak, lepaskan kepalan tangan di bahu Anda, dan tarik napas dan buang napas melalui hidung," jelasnya.

"Saat Anda menarik napas, angkat lengan ke atas dan saat Anda mengeluarkan napas, turunkan lengan Anda."

Setelah mengulangi teknik ini beberapa kali, ia menjanjikan kita pasti merasa segar dan berenergi.

Baca juga: Ini Tandanya jika Kita Sebenarnya Berperilaku Quiet Quitting di Kantor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com