KOMPAS.com - Orangtua kadang kewalahan saat harus menata lemari pakaian anaknya.
Berbagai kebutuhan tercampur seperti pakaian, sepatu, selimut, dan handuk.
Belum lagi koleksi onesies, kaus kaki, dan popok yang menjadi kebutuhan harian anak.
Semuanya bertumpuk sehingga kadang kita malah kesulitan mencari pakaian yang dibutuhkan saat akan dipakai.
Baca juga: 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Mainan dan Pakaian Anak
Langkah pertama untuk merapikan lemari anak adalah menentukan mana pakaian yang akan digantung atau dilipat.
Sebagai aturan umum, barang-barang seperti piyama, onesies, celana, legging, dan jeans dapat disimpan di dalam laci
Lemari pakaian yang memiliki laci depan kaca dapat sangat membantu karena memungkinkan kita untuk melihat apa yang ada di dalamnya .
Sedangkan lemari dengan pembagi interior yang bisa disesuaikan memudahkan kita mengubah tata letaknya agar sesuai dengan koleksi pakaian buah hati.
Baca juga: 3 Hal yang Wajib Dipertimbangkan Sebelum Beli Lemari Pakaian Minimalis
Sementara itu, pakaian seperti kemeja, blus, gaun, dan rompers sebaiknya digantung.
Gantungan baju berbahan beludru atau kain adalah model yang disarankan karena mencegah pakaian yang ringan terlepas dan jatuh sehingga kusut.
Namun apa pun gantungan yang dipakai, pastikan memilih yang ukurannya sesuai dengan baju anak.
Orangtua bisa mengatur pakaian anaknya sesuai dengan kebutuhan.
Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan pertimbangan, misalnya:
Bukan rahasia lagi bahwa bayi tumbuh dengan cepat sehingga lama pakai busananya cukup singkat.
Jangan sampai kita melupakan koleksi pakaian tertentu hanya karena tidak muat lagi.
"Saya akan mengatur semuanya berdasarkan ukuran untuk memastikan bayi tidak melewatkan pakaian lucu itu," kata Kenika Williams, organizer profesional dan pemilik Tidied by K.
"Begitu barang masuk, luangkan waktu untuk atur pakaian berdasarkan ukuran dan simpan di tempat yang seharusnya."
Baca juga: Simak Cara Tya Ariestya Menyiapkan Koleksi Baju Anak
"First in first out" adalah sistem pengorganisasian yang berlaku untuk banyak area rumah, termasuk lemari pakaian anak.
Gantung item yang akan kita pakai setiap hari setinggi mata, sehingga selalu terlihat dan dalam jangkauan lengan.
Tentukan ruang lain — baik di rak yang lebih tinggi atau di belakang dinding belakang — untuk hal-hal yang tidak penting.
Akses mudah adalah kunci saat membuat sistem yang efisien untuk lemari bayi.
"Solusi pilihan saya untuk sepatu anak-anak saya sendiri, khususnya, telah menempatkan keranjang pada ketinggian yang dapat diakses oleh saya dan anak-anak saya," kata Erin Hardy, manajer desain nasional di California Closets.
"Saat mereka tumbuh, anak-anak dapat merogoh keranjang untuk berpartisipasi dalam memilih sepatu mereka sendiri."
Selain sepatu, barang-barang penting lainnya seperti handuk, topi, selimut, dan syal, juga bisa ditampung di dalam keranjang.
Baca juga: Perlukah Baju Bayi Dicuci dengan Deterjen Khusus?
Sediakan wadah khusus untuk menyimpan pakaian yang terlalu besar agar tak perlu membongkarnya lagi di kemudian hari.
"Setelah tiga hingga enam bulan, atau setelah tempatnya penuh, tentukan ke mana barang tak terpakai itu akan pergi," kata Williams.
"Mungkin Anda akan menyumbangkan barang-barang itu kepada teman atau keluarga, mungkin mereka akan pergi ke tempat penampungan wanita dan anak setempat, atau mungkin Anda akan meletakkannya di loteng jika Anda mengharapkannya, sehingga pakaian itu bisa diwariskan. "
Baca juga: Panduan Mencuci Baju Bayi agar Bersih dan Bebas Kuman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.