Maka dari itu, perhatikan suhu penggorengan dan minyak yang digunakan saat memasak ikan.
"Perhatikan saja penggorengannya, kalau penggorengan ini terlalu berasap itu tandanya suhunya terlalu panas," jelas Prof. Hardinsyah.
Baca juga: Nasi Minyak Viral, Ini Bahaya Minyak Jelantah bagi Kesehatan
Menggoreng ikan juga sebaiknya tidak sampai ikannya tenggelam di dalam minyak goreng.
Sebab proses pemasakan yang seperti ini bisa membuat terlalu banyak ikan yang terserap ke dalam daging ikannya.
Akibatnya nutrisi yang terkandung pada daging ikan kemungkinan dapat berkurang.
Menggoreng dengan minyak batas minyaknya tidak lebih dari 2 cm dari permukaan ikan.
Selain suhu panas, memasak ikan terlalu lama sampai kering juga dapat merusak nutrisinya.
Selain itu, menggoreng ikan terlalu lama juga bisa merusak cita rasa ikan yang membuat rasanya menjadi kurang nikmat.
Kandungan protein pada ikan bisa berkurang jika terlalu banyak melewati proses pemasakan.
Misalnya ikan yang sudah digoreng saat pagi, kemudian ingin dimakan lagi di malam hari.
Ikan yang sudah dimasak saat pagi itu lalu digoreng lagi untuk sekadar menghangatkannya agar lebih nikmat di santap.
Padahal cara ini bisa membuat sebagian nutrisi yang terkandung pada ikan hilang dan berkurang.
"Lebih baik masak satu kali sesuai kebutuhan. Kalau mau makan ikan, menggorengnya disesuaikan saja dan sisanya disimpan di dalam kulkas."
"Nanti kalau mau makan lagi, ikan dikeluarkan dari kulkas dan digoreng untuk sekali makan," pungkasnya.
Baca juga: 7 Manfaat Ikan Salmon, Salah Satu Makanan Paling Bernutrisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.