Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Aritmia di Usia Muda, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Kompas.com - 01/02/2023, 20:07 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan fungsi jantung seperti aritmia seringkali terjadi pada kelompok usia tua.

Namun tidak menutup kemungkinan jika aritmia juga dapat dialami oleh anak muda di usia produktif dan kondisi ini perlu diwaspadai.

Sebab jika tidak terdeteksi sejak awal dan tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, aritmia bisa meningkatkan risiko stroke hingga menjadi penyebab kematian mendadak.

Baca juga: Jantung Berdebar dan Anak Gampang Pingsan, Waspadai Aritmia

Gejala aritmia yang jarang disadari

Ilustrasi jantung berdebar.Dok. SHUTTERSTOCK Ilustrasi jantung berdebar.

Artimia merupakan gangguan irama jantung akibat aktivitas listrik jantung yang abnormal.

Kemampuan jantung untuk memompa darah dalam mencukupi kebutuhan tubuh tak lepas dari aktivitas kelistrikan jantung.

Jika terjadi gangguan, kondisi ini biasanya ditandai dengan detak jantung tidak teratur, jantung berdebar cepat, atau lebih lambat dari yang seharusnya.

Padahal seharusnya pada kondisi istirahat, detak jantung normal berkisar antara 60–100 kali per menit.

Keluhan atau gejala yang sering dirasakan pasien dengan gangguan aritmia sangat beragam.

Menurut dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), spesialis jantung dan pembuluh darah, Subspesialis Intervensi Elektrofisiologis (konsultan aritmia) di Heartology Cardiovascular Center, terkadang sejumlah gejala aritmia tidak disadari penderitanya.

Keluhan yang biasanya muncul itu dapat berupa senasi berdebar, dada tidak nyaman, sesak napas, cepat lelah, sampai merasa sempoyongan.

Pada kondisi yang lebih berat, gejala lain yang mengganggu kualitas hidup seseorang dapat terjadi, seperti stroke, pingsan, bahkan kematian mendadak.

"Pasien usia muda sering datang dengan keluhan rasa berdebar-debar atau rasa tidak nyaman di dada, yang muncul secara tiba-tiba.

"Oleh karena kemunculannya yang tiba-tiba, deteksinya sering tidak mudah," kata dokter Sunu dalam keterangannya kepada Kompas.com.

Seseorang yang sering merasakan sejumlah gejala yang sudah disebutkan tadi, lebih baik segera periksakan kondisi tersebut untuk mendeteksi apakah ada gangguan aritmia atau tidak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com