KOMPAS.com - Gangguan fungsi jantung seperti aritmia seringkali terjadi pada kelompok usia tua.
Namun tidak menutup kemungkinan jika aritmia juga dapat dialami oleh anak muda di usia produktif dan kondisi ini perlu diwaspadai.
Sebab jika tidak terdeteksi sejak awal dan tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, aritmia bisa meningkatkan risiko stroke hingga menjadi penyebab kematian mendadak.
Baca juga: Jantung Berdebar dan Anak Gampang Pingsan, Waspadai Aritmia
Artimia merupakan gangguan irama jantung akibat aktivitas listrik jantung yang abnormal.
Kemampuan jantung untuk memompa darah dalam mencukupi kebutuhan tubuh tak lepas dari aktivitas kelistrikan jantung.
Jika terjadi gangguan, kondisi ini biasanya ditandai dengan detak jantung tidak teratur, jantung berdebar cepat, atau lebih lambat dari yang seharusnya.
Padahal seharusnya pada kondisi istirahat, detak jantung normal berkisar antara 60–100 kali per menit.
Keluhan atau gejala yang sering dirasakan pasien dengan gangguan aritmia sangat beragam.
Menurut dr. Sunu Budhi Raharjo, Sp.JP(K), spesialis jantung dan pembuluh darah, Subspesialis Intervensi Elektrofisiologis (konsultan aritmia) di Heartology Cardiovascular Center, terkadang sejumlah gejala aritmia tidak disadari penderitanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.