KOMPAS.com - Raksasa perlengkapan olahraga Nike menuntut pengecer pakaian asal Kanada, Lululemon atas dugaan pelanggaran paten untuk empat model sneaker.
Dalam gugatan yang diajukan Senin (30/1/2023) di pengadilan federal Manhattan, AS, Nike menyebut sudah mengalami kerugian akibat penjualan sepatu Chargefeel Mid, Chargefeel Low, Blissfeel dan Strongfeel dari Lululemon.
Tiga paten yang diklaim perusahaan berlogo centang itu mengacu pada elemen tekstil, termasuk elemen rajutan, area berselaput, dan struktur tubular pada alas kaki rilisan Lululemon.
Ada pula satu klaim paten yang berfokus pada performa sepatu.
Terkait akan hal itu Nike meminta ganti rugi pada Lululemon, namun bentuk ganti rugi belum ditentukan.
Jurubicara Lululemon memberikan pernyataan resmi perihal gugatan yang dilayangkan Nike pada Selasa kemarin.
"Klaim Nike tidak dapat dibenarkan," jelas jurubicara tersebut.
"Kami berharap dapat membuktikan kasus kami di pengadilan."
Pada bulan Maret tahun lalu, Lululemon merilis Blissfeel, sepatu lari pertama yang ditujukan untuk wanita.
Peluncuran Blissfeel menandai awal perusahaan yang bermarkas di Vancouver tersebut terjun ke pasar sneaker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.