Misalnya, kita dapat menemukan rute atau trek baru, mengubah rutinitas joging, hingga mengejar matahari terbit.
Lewat joging, kita juga dapat mengetahui tempat-tempat menarik seperti taman atau kedai kopi untuk bersantai saat liburan.
Baca juga: Simak, 7 Tips Sukses Jogging untuk Pemula
Ada bukti yang mengungkapkan bahwa joging memiliki efek anti-depresi.
Manfaat kesehatan mental dari joging setara dengan berlari cepat 30 menit atau berjalan selama 10 hari berturut-turut di atas treadmill.
Jika kita joging ditemani orang lain atau pasangan, atau joging berkelompok, aktivitas ini juga dapat membantu meningkatkan suasana hati.
Studi yang dimuat dalam jurnal Exercise and Sport Sciences Reviews menemukan bahwa menjaga kebugaran kardiovaskular bermanfaat untuk kekuatan otot dan tulang.
Peningkatan kekuatan otot dan tulang bisa diraih melalui dua cara.
Lari dalam kecepatan lambat atau stabil membangun kekuatan pada otot slow-twitch (otot yang berkontraksi lambat) di kaki, sedangkan sprint mengembangkan otot fast-twitch (otot yang berkontraksi dan melepaskan energi dengan cepat).
Joging juga mengarah pada peningkatan kepadatan tulang secara keseluruhan. Sebagai perbandingan, bersepeda justru menurunkan kepadatan tulang.
Joging teratur meningkatkan ukuran hippocampus --area otak yang berperan penting dalam pemrosesan memori, serta memperlambat penyusutan hippocampus yang menyebabkan kehilangan ingatan seiring usia.
Ada mitos yang menyebutkan, berolahraga membuat tubuh lelah dan lebih rentan sakit, tetapi itu tidak berlaku untuk olahraga ringan.
Olahraga intens (1-5 hari per minggu) memperkuat respons tubuh terhadap penyakit dan infeksi virus, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Immunology.
Studi lain di British Medical Journal menemukan, olahraga mengurangi risiko flu dan infeksi pernapasan lainnya hingga 50 persen.
Gejala penyakit pernapasan atas juga sekitar 32-41 persen lebih ringan pada peserta yang sering berolahraga dibandingkan mereka yang jarang berolahraga.
Joging bisa mempercepat pemulihan dari sesi latihan yang intens atau jarak yang lebih jauh.
Untuk proses pemulihan, kita hanya perlu joging ringan pada 30-60 persen dari detak jantung maksimal.
Kegiatan lain untuk pemulihan termasuk berjalan, berenang, bersepeda, yoga, atau peregangan ringan.
Baca juga: Metode Joging untuk Bakar Kalori Lebih Cepat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.