Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 02/02/2023, 21:53 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Tidur dalam posisi yang menekan diafragma (otot pernapasan yang terletak di dekat bagian bawah tulang rusuk), serta penumpukan lendir di tenggorokan juga dapat menyebabkan sesak napas di malam hari.

4. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah penyakit yang menyebabkan saluran udara tersumbat atau menyempit, sehingga bernapas menjadi lebih sulit.

Orang dengan gangguan paru-paru umumnya melaporkan mereka lebih sulit bernapas saat berbaring.

Pada pasien penyakit paru obstruktif kronik, gejala kesulitan bernapas akan memburuk saat mereka berbaring di tempat tidur.

Jika mengalami sesak napas ketika tidur di malam hari, segera mengecek kondisi ke dokter.

Dokter akan membantu menentukan penyebab sesak napas dan mengembangkan rencana perawatan yang membantu kita bernapas serta tidur lebih nyenyak di malam hari.

Baca juga: Sesak Napas, Penyebab, Gejala, dan Tips Pengobatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com