KOMPAS.com - Melakukan terapi lewat kegiatan seni (art therapy) ternyata menjadi salah satu cara mindfulness untuk mengurangi kecemasan dan stres.
Ini sering kali disebut sebagai mindfulness-based art therapy (MBAT).
Melalui terapi yang menggabungkan antara mindfulness dan seni ini, kita biasanya terlibat dalam proses kreatif untuk membuat karya seni sebagai cara mengeksplorasi diri dengan mindful.
MBAT juga secara perlahan mendapatkan pengakuan sebagai alat untuk perbaikan di bidang psikologi.
Baca juga: 8 Tips Melatih Mindfulness demi Hidup Lebih Tenang dan Damai
Meskipun bukti berbasis penelitian masih kurang, terutama yang berkaitan dengan penelitian dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol untuk mengonfirmasi bahwa MBAT lebih baik daripada pengobatan plasebo).
Mengutip dari Very Well Mind, ada banyak yang bisa diperoleh dari MBAT, yang telah diidentifikasi melalui penelitian empiris.
Beberapa masalah psikologis yang telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam hal respons mereka terhadap MBAT meliputi:
• Gangguan kecemasan
• Gangguan makan
• Penyalahgunaan zat (pencegahan kekambuhan)
• Gangguan depresi
• Masalah yang berhubungan dengan stres
• Masalah yang berhubungan dengan kemarahan
MBAT juga kerap digunakan pada individu dengan penyakit fisik untuk meringankan masalah psikologis, termasuk mereka yang menderita penyakit arteri koroner (CAD) dan berbagai jenis kanker.
Baca juga: 11 Tips Mindfulness yang Bisa Dicoba untuk Redakan Kecemasan
Bagi individu-individu ini, MBAT dapat membantu menurunkan tingkat tekanan dan meningkatkan kualitas hidup.