Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 05:09 WIB
|
Editor Wisnubrata

Seema Khanna, seorang ahli gizi yang berbasis di New Delhi, India mengatakan, kandungan oksalat ini bisa berisiko membentuk batu ginjal.

Selain oksalat, kandungan potasium berlebihan di dalam tubuh juga dapat berpotensi mengganggu fungsi ginjal.

Sehingga pasien dengan gangguan ginjal tidak disarankan untuk mengonsumsi ubi jalar terlalu banyak.

2. Masalah pencernaan

Ubi jalar juga mengandung manitol, sejenis karbohidrat yang disebut gula alkohol atau poliol.

Meski pada dasarnya manitol bisa bermanfaat dalam menambah energi, tapi kelebihan mengonsumsinya bisa membuat seseorang menderita masalah pencernaan, seperti diare, sakit perut hingga perut kembung.

Baca juga: 3 Cara Memasak Ubi Jalar agar Nutrisinya Tetap Utuh 

3. Risiko diabetes meningkat

Ubi jalar memiliki indeks glikemik tingkat sedang yang lebih sehat bila dibandingkan dengan kentang. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ubi jalar dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Tapi ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang, maka efeknya bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis dan pasien diabetes harus membatasi asupan ubi jalar dalam keseharian. 

4. Risiko penyakit jantung

Kandungan kalium pada ubi jalar jika dikonsumsi berlebihan juga bisa menyebabkan hiperkalemia atau keracunan kalium di dalam tubuh.

Keracunan kalium ini yang bisa meningkatkan seseorang mengalami risiko penyakit jantung.

5. Berlebihan vitamin A

Terlalu banyak kadar vitamin A di dalam darah dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, misalnya saja keracunan vitamin A.

Efek samping dari masalah ini adalah membuat rambut menjadi kasar, rontok, bibir pecah-pecah, kulit kering dan kasar.

Dalam kasus yang lebih parah, dosis vitamin A berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati.

Baca juga: Makan Ubi Jalar Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com