Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Ginjal hingga Gangguan Jantung, Efek Kebanyakan Makan Ubi Jalar

Kompas.com - Diperbarui 03/02/2023, 05:09 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ubi jalar dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks yang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan.

Dalam satu porsinya ubi jalar mengandung protein, vitamin A, vitamin C, potasium, magnesium, karbohidrat, zat besi dan jenis mineral lainnya.

Jika dikonsumsi dalam batasan yang wajar, ubi jalar dapat memberikan manfaat kesehatan. Tapi ketika berlebihan mengonsumsinya, bisa jadi akan ada efek samping yang merugikan tubuh.  

Untuk mengetahui batasan konsumsi ubi jalar, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter karena kemungkinan setiap orang dapat bervariasi, tergantung kebutuhan kalori harian hingga kondisi medis seseorang.

Baca juga: 5 Manfaat Ubi Jalar untuk Kecantikan, Bikin Kulit Tampak Lebih Cerah 

Efek samping berlebihan mengonsumsi ubi jalar

Ilustrasi cara memasak ubi jalarEveryday Health Ilustrasi cara memasak ubi jalar

Meski dikatakan makanan sehat, ubi jalar sebaiknya tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Efek samping itu disebabkan oleh tingkat kandungan vitamin A tinggi yang dapat berdampak pada masalah kesehatan serius dan sejumlah kandungan mineral di dalamnya. 

Melansir Times of India, berikut dampak buruk bagi kesehatan saat kebanyakan makan ubi jalar.

1. Batu ginjal

Umbi-umbian seperti ubi jalar mengandung oksalat tinggi yang termasuk sebagai salah satu jenis asam organik.

Oksalat ini bisa mengendap di organ seperti ginjal dan menimbulkan penyakit batu ginjal.

Seema Khanna, seorang ahli gizi yang berbasis di New Delhi, India mengatakan, kandungan oksalat ini bisa berisiko membentuk batu ginjal.

Selain oksalat, kandungan potasium berlebihan di dalam tubuh juga dapat berpotensi mengganggu fungsi ginjal.

Sehingga pasien dengan gangguan ginjal tidak disarankan untuk mengonsumsi ubi jalar terlalu banyak.

2. Masalah pencernaan

Ubi jalar juga mengandung manitol, sejenis karbohidrat yang disebut gula alkohol atau poliol.

Meski pada dasarnya manitol bisa bermanfaat dalam menambah energi, tapi kelebihan mengonsumsinya bisa membuat seseorang menderita masalah pencernaan, seperti diare, sakit perut hingga perut kembung.

Baca juga: 3 Cara Memasak Ubi Jalar agar Nutrisinya Tetap Utuh 

Ilustrasi ubi jalarWhole Foods Market Ilustrasi ubi jalar

3. Risiko diabetes meningkat

Ubi jalar memiliki indeks glikemik tingkat sedang yang lebih sehat bila dibandingkan dengan kentang. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi ubi jalar dapat meningkatkan sensitivitas insulin.

Tapi ketika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang, maka efeknya bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis dan pasien diabetes harus membatasi asupan ubi jalar dalam keseharian. 

4. Risiko penyakit jantung

Kandungan kalium pada ubi jalar jika dikonsumsi berlebihan juga bisa menyebabkan hiperkalemia atau keracunan kalium di dalam tubuh.

Keracunan kalium ini yang bisa meningkatkan seseorang mengalami risiko penyakit jantung.

5. Berlebihan vitamin A

Terlalu banyak kadar vitamin A di dalam darah dapat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan, misalnya saja keracunan vitamin A.

Efek samping dari masalah ini adalah membuat rambut menjadi kasar, rontok, bibir pecah-pecah, kulit kering dan kasar.

Dalam kasus yang lebih parah, dosis vitamin A berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati.

Baca juga: Makan Ubi Jalar Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com