Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 4 Stadium Kanker Serviks dan Cara Menanganinya

Kompas.com - 03/02/2023, 08:51 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker serviks adalah kanker yang dimulai di leher rahim. Sekitar 0,6 persen wanita akan menderita kanker serviks selama masa hidupnya.

Orang sering didiagnosis dengan kondisi ini setelah melakukan pap smear yang hasilnya abnormal dan mengindikasikan adanya perubahan kanker pada serviks.

Sel prakanker di serviks (karsinoma in situ) kadang-kadang disebut sebagai stadium 0.

Stadium 0 secara teknis bukanlah kanker serviks, tetapi merupakan prakanker serius yang memerlukan pengobatan agar tidak menjadi kanker.

Jika kita didiagnosis menderita kanker serviks, dokter biasanya melakukan tes untuk menentukan stadium kanker.

Hal ini digunakan untuk membantu menentukan penanganan terbaik bagi dan potensi prognosis kita.

Menurut sistem penatalaksanaan Federasi Ginekologi dan Obstetri Internasional (FIGO), stadium kanker serviks berkisar antara 1 hingga 4, yang dikategorikan berdasarkan jumlah kanker di dalam serviks dan penyebaran kanker di luar serviks.

Bila didiagnosis secara dini, tingkat kematian akibat kanker serviks dapat lebih rendah.

Baca juga: Kanker Serviks, Penyebab, Virus, Hingga Cara Mencegahnya

Stadium kanker serviks

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak pembahasan mengenai pengobatan, gejala, dan prognosis untuk setiap stadium kanker serviks, seperti yang dilansir dari laman Very Well Health berikut ini.

1. Stadium 1

Stadium 1 adalah kanker yang terlokalisasi dan belum menyebar ke luar serviks ke kelenjar getah bening atau organ lainnya.

Pada stadium ini, sel-sel kanker telah tumbuh dan menyebar dari permukaan serviks ke jaringan yang lebih dalam di dalam serviks.

Penderita kanker serviks stadium 1 biasanya tidak menunjukkan gejala.

Setelah didiagnosis, kanker serviks stadium 1 sangat dapat diobati dan memiliki prognosis yang baik.

Tingkat kelangsungan hidup relatif lima tahun untuk kanker serviks pada stadium ini adalah sekitar 92 persen.

Stadium 1 selanjutnya diklasifikasikan ke dalam stadium 1A dan stadium 1B.

• Stadium 1A
Kanker stadium 1A dapat diindikasikan sebagai:

- Stadium 1A1: Kanker kurang dari 3 mm dan hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

- Stadium 1A2: Kanker berukuran antara 3 mm dan 5 mm. Kanker ini hanya dapat dilihat di bawah mikroskop.

Sebelum menjalani pengobatan, kita perlu berdiskusi dengan dokter apakah kita ingin hamil di masa depan.

Sebab, penanganan kanker serviks stadium 1 bervariasi, tergantung pada keinginan kita untuk mempertahankan kesuburan.

Penanganan juga akan ditentukan oleh penyebaran sel kanker ke dalam darah, pembuluh limfatik, atau jaringan di dekatnya.

Pada tahap ini, kanker yang terlokalisasi biasanya ditangani dengan biopsi kerucut (konisasi) pada orang yang ingin mempertahankan kesuburan.

Selama prosedur bedah rawat jalan ini, sebagian jaringan berbentuk kerucut akan diangkat dari serviks.

Jika jaringan di tepi benjolan bebas dari sel kanker, maka tidak diperlukan perawatan tambahan. Namun, kita akan diawasi secara ketat untuk mengetahui kemungkinan kembalinya kanker.

Kanker yang telah menyebar ke dalam darah atau pembuluh getah bening akan memerlukan pengangkatan kelenjar getah bening panggul dan, pada beberapa kasus, dilakukan trakelektomi radikal.

Trakelektomi radikal adalah pengangkatan sebagian besar leher rahim, ditambah dengan vagina bagian atas. Rahim akan dibiarkan utuh dan tak satu pun dari prosedur ini yang memengaruhi potensi kesuburan.

Jika kita yakin tidak ingin mengupayakan kehamilan di masa depan, histerektomi sederhana dapat dilakukan sebagai gantinya.

Pada histerektomi sederhana, hanya rahim dan leher rahim yang diangkat. Tapi, prosedur ini hanya direkomendasikan jika kanker belum menyebar ke dalam darah atau pembuluh getah bening.

Jika telah terjadi penyebaran, histerektomi radikal (rahim, leher rahim, bagian atas vagina, dan jaringan pendukungnya diangkat) disertai dengan pengangkatan kelenjar getah bening panggul dapat direkomendasikan.

Pada beberapa kasus, radiasi sinar eksternal (sinar-X berenergi tinggi yang ditujukan pada kanker), diikuti dengan brachytherapy (radiasi internal), dapat dilakukan sebagai pengganti pembedahan.

Apabila kanker telah menyebar ke jaringan atau kelenjar getah bening di dekatnya, dokter mungkin akan merekomendasikan kemoterapi (pengobatan dengan obat yang menyerang sel yang tumbuh cepat) sebagai tambahan dari radiasi.

• Stadium 1B
Kanker serviks stadium 1B dapat diindikasikan sebagai:

- Stadium 1B1: Kanker berukuran lebih besar dari 5 mm tetapi tidak lebih dari 2 cm. Tumor telah tumbuh cukup besar sehingga dapat dilihat tanpa mikroskop.

- Stadium 1B2: Tumor berukuran antara 2 dan 4 cm.

- Stadium 1B3: Tumor berukuran minimal 4 cm atau lebih besar.

Selama stadium ini, keinginan kita untuk mempertahankan potensi kesuburan diperhitungkan.

Jika kita ingin tetap subur, pengobatan biasanya terdiri atas trakelektomi radikal, ditambah pembedahan untuk mengangkat kelenjar getah bening dari panggul (diseksi kelenjar getah bening panggul).

Pada beberapa kasus, pengangkatan kelenjar getah bening para-aorta juga dapat direkomendasikan.

Kelenjar getah bening para-aorta terletak di dekat aorta. Aorta adalah arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh kita.

Jika mempertahankan kesuburan tidak menjadi masalah, dokter bisa merekomendasikan histerektomi radikal sekaligus pengangkatan kelenjar getah bening panggul.

Kemoterapi ditambah radiasi eksternal biasanya akan dilakukan jika kanker telah menyebar ke jaringan di sebelah rahim, atau ke kelenjar getah bening di dekatnya.

Brachytherapy juga dapat ditambahkan ke dalam protokol pengobatan setelah kemoterapi dan radiasi.

Jika kita tidak ingin menjalani operasi, atau tidak cukup kuat atau sehat untuk melakukannya, kemoterapi dan radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif.

Stadium 1B3 juga bisa diobati dengan kemoradiasi terlebih dahulu, diikuti dengan histerektomi.

Baca juga: Apakah Kanker Serviks Muncul karena Genetik? Ini Faktor Risikonya

2. Stadium 2

Kanker serviks stadium 2 adalah kanker yang telah menyebar ke luar serviks dan rahim.

Kanker serviks stadium 2 belum menyebar ke kelenjar getah bening, dinding panggul, atau bagian bawah vagina.

Kanker ini juga belum menyebar ke organ atau area yang jauh dari tubuh kita.

Kanker serviks stadium 2 selanjutnya dikategorikan sebagai:

- Stadium 2A: Penyebaran masih terbatas pada leher rahim. Kanker belum menyebar ke parametrium (jaringan di sekitar vagina dan leher rahim).

- Stadium 2A1: Tumor berukuran lebih kecil dari 4 cm.

- Stadium 2A2: Tumor berukuran lebih besar dari 4 cm.

- Stadium 2B: Telah terjadi penyebaran ke dalam parametrium.

Gejala stadium 2 dapat meliputi:
- Perdarahan setelah hubungan seksual melalui vagina.

- Nyeri saat berhubungan intim.

- Nyeri panggul.

- Pendarahan setelah menopause.

- Perdarahan atau bercak di antara periode menstruasi.

- Periode menstruasi yang menjadi lebih lama atau lebih berat.

- Keputihan yang terkadang mengandung darah.

Kanker serviks stadium 2 dapat diobati dan disembuhkan. Tingkat kelangsungan hidup lima tahun relatif untuk kanker serviks stadium 2 adalah sekitar 61 persen.

• Stadium 2A
Kanker serviks pada stadium 2A sering diobati dengan histerektomi radikal, ditambah pembedahan kelenjar getah bening panggul, dan pengambilan sampel kelenjar getah bening para-aorta.

Jika kanker telah mencapai kelenjar getah bening atau jaringan di dekatnya, radiasi mungkin direkomendasikan setelah pembedahan.

Kemoterapi juga dapat digunakan bersamaan dengan terapi radiasi. Ini disebut sebagai kemoradiasi.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan radiasi, dengan atau tanpa kemoterapi, sebagai pengganti pembedahan.

Stadium 2A2 dapat diobati dengan kemoterapi dan radiasi terlebih dahulu, diikuti dengan histerektomi.

• Stadium 2B
Stadium 2B adalah kanker serviks yang telah menyebar ke luar serviks ke jaringan panggul di sekitarnya, seperti bagian atas vagina, kandung kemih, atau rektum.

Stadium ini disebut sebagai kanker serviks stadium lanjut secara lokal.

Kanker serviks pada stadium ini biasanya diobati dengan kemoradiasi (kombinasi kemoterapi dan pengobatan radiasi). Radiasi sinar eksternal dan brachytherapy dapat digunakan.

Baca juga: Penyebab Kanker Serviks, Gejala, Perawatan, dan Pencegahannya

3. Stadium 3

Kanker serviks stadium 3 adalah kanker yang telah menyebar ke vagina bagian bawah atau dinding panggul.

Kanker ini mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya atau tidak, tetapi belum menyebar ke organ atau area tubuh yang jauh.

Kanker serviks stadium 3 selanjutnya dikategorikan ke dalam kelompok-kelompok berikut:

- Stadium 3A: Kanker telah menyebar ke vagina bagian bawah, tetapi tidak ke dinding panggul.

- Stadium 3B: Kanker telah menyebar ke dinding panggul. Beberapa tumor mungkin juga cukup besar untuk menyebabkan hidronefrosis (kelebihan cairan di dalam ginjal akibat penimbunan urin).

- Stadium 3C1: Tumor berukuran berapa pun dan telah menyebar ke kelenjar getah bening panggul.

- Stadium 3C2: Tumor berukuran berapa pun dan telah menyebar ke kelenjar getah bening para-aorta.

Apabila kita menderita kanker serviks stadium 3, tumor-tumor tersebut mungkin cukup besar untuk menyumbat saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih (ureter). Kondisi ini disebut hidronefrosis.

Ada pun gejala kanker serviks stadium 3 meliputi:

- Kesulitan buang air kecil atau buang air besar.

- Kaki bengkak.

- Hubungan seks melalui vagina yang menyakitkan.

- Darah dalam air seni.

- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

- Nyeri punggung.

Karena telah terjadi penyebaran, prognosis kanker serviks stadium 3 lebih rendah daripada stadium 1 dan 2.

Stadium 3A memiliki perkiraan tingkat kelangsungan hidup lima tahun sebesar 35 persen. Stadium 3B sedikit lebih rendah, yaitu 32 persen.

Penting untuk diingat bahwa angka kelangsungan hidup lima tahun relatif adalah perkiraan, bukan ramalan.

Banyak orang yang hidup jauh lebih lama daripada yang ditunjukkan oleh angka-angka tersebut.

Perkiraan ini juga didasarkan pada pengalaman orang-orang yang memiliki kondisi ini setidaknya lima tahun yang lalu. Mereka tidak memperhitungkan pengobatan yang lebih baru atau data dari uji klinis terbaru.

• Stadium 3A
Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina. Kanker belum menyebar ke dinding panggul.

Kanker serviks stadium 3A diobati dengan kemoradiasi. Radiasi yang digunakan adalah kombinasi radiasi sinar eksternal ditambah brachytherapy.

• Stadium 3B
Pada stadium ini, kanker telah menyebar ke dinding panggul.

Tumor mungkin juga cukup besar untuk menyebabkan masalah pada ginjal, termasuk hidronefrosis.

Kanker serviks stadium 3B mungkin memiliki tumor yang menyumbat salah satu atau kedua saluran ureter. Tapi ini bisa diobati dengan kemoradiasi.

• Stadium 3C
Stadium 3C adalah kanker serviks dengan berbagai ukuran di dalam panggul. Kanker ini belum menyebar ke area tubuh yang jauh atau ke organ dalam lainnya.

Kanker stadium 3C yang telah menyebar ke kelenjar getah bening selanjutnya dikategorikan ke dalam stadium 3C1 dan stadium 3C2.

Pada stadium 3C1, tumor berukuran berapa pun dan telah menyebar ke kelenjar getah bening panggul.

Pada stadium 3C2, tumor berukuran berapa pun dan telah menyebar ke kelenjar getah bening para-aorta di dalam perut.

Kanker serviks stadium 3C biasanya diobati dengan kemoradiasi.

Baca juga: Jangan Lengah Bahaya Kanker Serviks pada Perempuan

4. Stadium 4

Stadium 4 adalah stadium kanker serviks yang paling lanjut. Kanker serviks yang berulang biasanya termasuk dalam stadium ini.

Pada stadium 4, sel kanker telah bermetastasis (menyebar) ke organ terdekat atau area tubuh lainnya.

Kanker serviks stadium 4 dapat menyebar ke organ-organ di dekatnya seperti kandung kemih atau rektum.

Kanker ini juga bisa menyebar ke organ dan bagian tubuh yang jauh seperti hati, paru-paru, atau tulang.

Kanker serviks stadium 4 dikategorikan lebih lanjut sebagai:

- Stadium 4A: Kanker telah menyebar ke luar panggul, atau telah menyebar ke organ-organ di dekatnya, seperti kandung kemih atau rektum.

- Stadium 4B: Kanker telah menyebar ke organ yang jauh atau ke kelenjar getah bening yang jauh.

Gejala stadium 4 dapat meliputi:

- Kelelahan atau kelelahan.

- Kelemahan.

- Pusing.

- Nyeri atau patah tulang.

- Fistula vagina (lubang yang menghubungkan vagina dan rektum).

- Kesulitan bernapas, atau sesak napas.

- Muntah darah.

Tingkat kelangsungan hidup relatif lima tahun untuk kanker serviks stadium 4 adalah sekitar 17 persen.

Seperti halnya kanker apa pun, penting untuk diingat bahwa angka-angka ini adalah perkiraan. Banyak orang yang hidup dan berkembang untuk jangka waktu yang jauh lebih lama.

• Stadium 4A
Kemoradiasi adalah pengobatan utama untuk kanker pada stadium ini. Terapi radiasi berupa radiasi sinar eksternal dan brachytherapy.

• Stadium 4B
Kanker pada stadium ini biasanya tidak dapat disembuhkan.

Pengobatan yang dapat dicoba termasuk radiasi, dengan atau tanpa kemoterapi. Terapi bertarget dan imunoterapi juga dapat digunakan.

Terapi bertarget adalah jenis pengobatan kanker yang menargetkan protein di dalam dan pada sel kanker yang mengontrol bagaimana mereka tumbuh, menyebar, dan membelah.

Imunoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang mendukung sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker dengan lebih baik.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin perlu melakukan pengobatan yang berpusat pada perawatan paliatif.

Perawatan paliatif mengacu pada perawatan yang membuat kita merasa nyaman dan bebas dari rasa sakit selama hidup dengan penyakit.

Perawatan paliatif meliputi pengurangan dan pengendalian gejala.

Untuk kanker serviks stadium lanjut, radiasi dapat digunakan untuk memperlambat pertumbuhan kanker, mengurangi rasa sakit, dan menghilangkan perdarahan.

Baca juga: Dikira Keputihan Biasa, Ternyata Gejala Kanker Serviks

Hidup dengan kanker serviks

Sebagian orang yang didiagnosis menderita kanker serviks akan mendapatkan hasil pemeriksaan kesehatan yang bersih setelah pengobatan berakhir.

Sebagian lainnya akan terus mengidap kanker selama sisa hidup mereka.

Namun, apa pun itu, kita harus waspada terhadap pemeriksaan dan tes yang direkomendasikan oleh dokter.

Kita juga perlu mengawasi setiap gejala baru yang dirasakan.

Berkomunikasi dengan ahli onkologi dan anggota tim medis lainnya dapat membantu memastikan bahwa kita menerima penanganan yang cepat sesuai kebutuhan.

Perawatan kanker serviks juga biasanya memiliki efek samping.

Berdasarkan pengobatan yang dijalani, efek samping ini dapat berupa mual, kelelahan, dan peningkatan memar. Kita juga mungkin mengalami menopause dini atau menstruasi yang tidak teratur.

Saat ini, belum banyak penelitian yang menghubungkan kebiasaan sehat dengan penurunan kekambuhan kanker serviks.

Tetapi, merokok dapat berperan dalam meningkatkan risiko kanker serviks.

Maka dari itu, jika kita adalah perokok dan didiagnosis mengidap kanker serviks, inilah saat yang tepat untuk berhenti.

Di samping itu, meskipun perawatan diri secara proaktif yang mencakup makan sehat dan gerakan fisik mungkin bukan obat untuk kanker, namun itu semua dapat meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa lebih kuat.

Apa pun yang mendukung kemampuan kita untuk mengelola stres harus dimasukkan dalam rencana perawatan diri. Hal ini dapat berupa apa saja, mulai dari berlatih yoga dengan teman, hingga membaca cerita yang menarik.

Pertimbangkan juga untuk bergabung dalam kelompok pendukung kanker, baik secara langsung maupun online, yang dapat memberikan akses ke orang-orang yang memahami apa yang kita alami dan dapat menawarkan dukungan yang kuat.

Apabila hal itu tidak cocok dengan kita, sering-seringlah menghubungi teman atau anggota keluarga untuk mengobrol, atau bahkan curhat.

Baca juga: 7 Sebab Perdarahan Vagina Usai Seks, Bisa Jadi Tanda Kanker Serviks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com