Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pola Makan yang Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka dan Cegah Infeksi

Kompas.com - 03/02/2023, 09:37 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Perlu juga untuk diingat bahwa kebutuhan protein kita akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, berat badan, maupun tingkat aktivitas kita.

Makan terlalu banyak protein dapat menyebabkan dehidrasi, masalah ginjal, dan penambahan berat badan.

Jadi, tanyakan kepada dokter berapa banyak protein yang harus kita dapatkan selama penyembuhan.

2. Pilih biji-bijian utuh

Untuk kandungan protein yang lebih tinggi, pilihlah biji-bijian utuh daripada biji-bijian olahan atau putih.

Tidak seperti biji-bijian olahan, biji-bijian utuh mengandung vitamin, mineral, dan serat yang sehat, serta karbohidrat, beberapa protein, dan lemak tak jenuh yang sehat.

Ketika berbelanja bahan makanan, perhatikan stempel "whole grain" sebagai tanda bahwa produk tersebut mengandung setidaknya setengah porsi biji-bijian utuh.

Baca juga: Yuk, Kenali Kandungan Nutrisi dalam Ikan Salmon

3. Fokus pada vitamin dan nutrisi yang tepat

Saat memilih makanan, pastikan untuk mendapatkan berbagai vitamin, mineral dan nutrisi, terutama yang paling penting untuk penyembuhan luka.

"Kekurangan nutrisi dapat berdampak negatif pada penyembuhan luka," Krishnan memperingatkan.

Vitamin C

Kita mungkin menganggap vitamin C sebagai penguat kekebalan tubuh, tetapi vitamin ini juga membantu produksi kolagen.

"Kekurangan vitamin C telah terbukti menunda proses penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi luka," kata Krishnan.

Sumber vitamin C yang baik meliputi paprika, brokoli, buah jeruk, kiwi, bayam, stroberi, dan tomat.

Vitamin A

Meskipun kurang dikenal seperti vitamin C, namun vitamin A tidak kalah penting untuk membantu menstimulasi kolagen.

"Kadar vitamin A yang rendah menyebabkan penyembuhan luka yang tertunda," ungkap Krishnan.

Penuhi kebutuhan vitamin A dari berbagai makanan seperti aprikot, blewah, wortel, keju, telur, hati dan produk hati, mangga, susu, persik, maupun labu.

Cara terbaik untuk mendapatkan vitamin A adalah melalui makanan, bukan dari suplemen.

Apalagi, terlalu banyak mengonsumsi vitamin A dalam bentuk suplemen dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kulit kering, penglihatan kabur, nyeri tulang, dan lainnya.

Baca juga: Cara Atasi Rambut Rontok akibat Kekurangan Nutrisi

Zinc

Zinc menjadi salah satu vitamin yang mungkin dikaitkan dengan pemulihan batuk dan pilek.

Karena zinc berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh sekaligus juga penting untuk penyembuhan luka.

"Zinc memiliki peran dalam sintesis protein dan kolagen, serta pertumbuhan dan penyembuhan jaringan," jelas Krishnan.

Faktanya, sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa zinc sangat penting untuk setiap fase proses penyembuhan luka.

Cara terbaik untuk mendapatkan seng adalah melalui produk hewani seperti daging merah, ikan, kerang, susu dan produk susu lainnya, telur, dan unggas.

• Zat besi

Sementara kita fokus pada penyembuhan, ganti alat bantu olahraga di gym dengan jenis alat bantu olahraga yang berbeda, yang ada di dapur kita.

"Zat besi menyediakan oksigen ke lokasi luka dan membantu penyembuhan," kata Krishnan.

Sebuah studi tahun 2014 melaporkan bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak negatif pada seberapa cepat dan seberapa baik penyembuhan luka.

Baca juga: Hati-hati, Kurang Asupan Nutrisi dan Stimulasi Bisa Hadang Mimpi Besar Si Kecil

Ada pun sumber zat besi yang baik meliputi daging merah, ikan, telur, roti gandum utuh, sayuran berdaun hijau, buah kering, hingga kacang-kacangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com