KOMPAS.com - Memasuki masa transisi endemi atau pasca Covid-19, banyak orang mulai melonggarkan protokol kesehatan, salah satunya dengan menanggalkan masker.
Bahkan, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology, orang yang merasa diri mereka menarik paling banyak melepas masker daripada mereka yang merasa tidak menarik.
Nah, dilansir dari laman Daily Mail, para peneliti membuat tiga kuesioner dan menanyakan kepada orang-orang tentang daya tarik yang merasa rasakan sendiri, serta niat memakai masker dalam berbagai skenario.
Baca juga: 4 Hal dalam Hidup yang Bisa Diprediksi dari Senyum
Kesimpulan yang didapatkan, orang muda hingga lansia Amerika Serikat yang memandang diri menarik percaya bahwa mengenakan masker menghalangi kesempatan untuk memberikan kesan yang baik kepada orang lain.
Di sisi lain, orang-orang yang tidak menganggap diri mereka menarik merasa penutup wajah atau masker sebenarnya meningkatkan penampilan mereka.
Awal mula dan temuan studi
Studi ini awalnya muncul setelah sebuah analisis besar menemukan bahwa masker sedikit atau tidak ada bedanya terhadap infeksi atau memengaruhi tingkat kematian akibat Covid-19.
Terlebih, tidak pernah ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa masker efektif mencegah infeksi dalam skala besar.
Kendati demikian, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) masih tetap merekomendasikan orang-orang untuk tetap memakai masker di tempat-tempat dengan tingkat penularan yang tinggi seperti transportasi umum.
Baca juga: Bos Wanita Tak Perlu Murah Senyum?
Selain itu, lansia dan pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah juga dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.