KOMPAS.com - Saat berhubungan seks, ada saja sensasi yang mungkin membuat pasangan baru terheran-heran.
Salah satunya adalah vagina "kentut" atau istilah kerennya disebut dengan queefing.
Ya, suara yang keluar dari vagina wanita ini terdengar mirip seperti bunyi saat buang angin, namun tidak berbau.
Bunyi tersebut bisa keluar karena adanya pelepasan udara yang terperangkap di liang vagina, yang biasanya terjadi ketika penetrasi penis.
Baca juga: 11 Penyebab Orang Menangis Saat Berhubungan Seks
Sebetulnya vagina kentut tidak hanya terjadi pada saat berhubungan seks atau penetrasi penis, tapi ketika terbiasa menggunakan tampon atau menstrual cup, bunyi seperti kentut pun sering terdengar.
Wanita yang sering berlatih yoga pun kerap mengalaminya karena ada peregangan yang terjadi di organ intim saat melakukan gerakan tertentu.
Satu hal yang perlu diketahui adalah queefing ini merupakan kondisi yang normal dan pasangan tidak perlu merasa malu ketika queef terjadi.
Pelepasan udara yang terperangkap dari vagina ini cenderung tidak berbahaya sehingga tidak ada hubungannya dengan saluran pencernaan yang bermasalah.
Untuk lebih jelas tentang vagina "kentut" saat berhubungan seks, berikut beberapa fakta yang perlu dipahami pasangan, seperti dilansir Times of India.
Queefing atau keluarnya angin dari vagina bukanlah angin yang berasal dari anus dan saluran pencernaan.
Bunyi yang mirip kentut itu dapat terdengar ketika angin di saluran vagina terperangkap di saluran itu dan penetrasi membuat udara terdorong keluar sehingga menimbulkan bunyi.
Secara umum bunyi queef muncul akibat adanya getaran pada vulva dan bibir vagina.
Vagina bukanlah saluran yang lurus dan mulus, di dalamnya terdapat tekstur seperti keriput dan membuat udara mudah terjebak di dalamnya.
Munculnya suara akibat getaran di vulva dan bibir vagina seringkali disebabkan oleh gaya bercinta tertentu.
Misalnya saja yang paling sering membuat queef itu terjadi adalah gaya bercinta doggy style, yang memungkinkan lebih banyak udara untuk masuk ke saluran vagina.
Kondisi ini sama sekali bukan pertanda penyakit dan tergolong normal terjadi.
Namun satu hal yang berisiko adalah ketika terjadi pada ibu hamil, karena udara yang terjebak itu bisa terdorong ke otot panggul sehingga menyebabkan emboli udara yang membahayakan janin dan kondisi ini terbilang sangat jarang terjadi.
Baca juga: Mengapa Vagina Terasa Nyeri Setelah Berhubungan Seks?
Lain halnya seperti kentut dari anus, queef sama sekali tidak berbau karena tidak ada proses pembusukkan bakteri di dalam saluran pencernaan.
Udara yang keluar dari saluran vagina sama sekali tidak bisa cegah dan paling sering dapat terjadi saat berhubungan seks.
Namun satu-satunya cara untuk mengurangi intensitasnya agar bercinta semakin nyaman adalah memperlambat kecepatan penetrasi.
Banyak wanita atau pasangan yang mungkin merasa malu ketika vaginanya mengeluarkan suara yang mengagetkan.
Alih-alih merasa canggung, akan lebih baik komunikasikan hal itu dan jadikan semua sensasi bercinta yang muncul adalah kesenangan yang intim.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, queef tidak cuma terjadi akibat adanya penetrasi.
Beberapa hal lain yang dapat membuat udara terjebak di saluran vagina seperti saat memasang tampon, saat batuk, berlatih yoga gerakan tertentu atau bermain lompat-lompatan di trampolin.
Baca juga: Ini Alasan Minat Orang Berhubungan Seks Bisa Turun dari Waktu ke Waktu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.