KOMPAS.com - Salah satu hewan yang paling sering berganti kulit adalah ular.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain untuk menghilangkan parasit dari tubuh.
Pergantian kulit (shedding) penting untuk kesehatan ular secara umum.
Namun, proses shedding dapat membuat ular stres.
Berikut ini segala fakta yang perlu diketahui tentang proses pergantian kulit pada ular.
Baca juga: 15 Arti Mimpi Ular, Tidak Selalu Menakutkan tapi Patut Diwaspadai
Ular terus menumbuhkan sel kulit baru dan harus melepaskan yang lama.
Proses pelepasan ini disebut ecdysis atau mengelupas lapisan kulit luar.
Interval antara shedding bergantung pada beberapa faktor, termasuk umur ular serta tingkat pertumbuhan dan lingkungannya.
Ular muda yang tumbuh cepat sering mengganti kulit (setiap beberapa minggu), sedangkan ular dewasa lebih jarang (hanya beberapa kali setahun atau kurang).
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ular akan segera mengganti kulit, yaitu:
Untuk membantu meredakan stres yang dialami ular peliharaan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan pemilik ular peliharaan selama proses shedding.
Baca juga: Ini 10 Jenis Ular Cobra Terbesar di Dunia
Aksesori seperti kayu apung atau batu yang bersih bisa membantu ular melepaskan kulit lamanya.
Pastikan batu-batuan itu relatif halus dan tidak memiliki ujung yang tajam.
Pastikan kandang ular lembap dan sediakan sepiring air untuk tempat ular berendam.
Kita juga dapat menambahkan kotak lembap untuk hewan itu bersembunyi, seperti penutup plastik berisi lumut lembap dengan lubang masuk yang bisa dilewati ular.
Ular kemungkinan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dari biasanya di dalam kotak selama shedding.
Hindari memegang ular sebelum dan selama proses pergantian kulit.
Jika ular harus dipegang, lakukan dengan lembut karena kulit baru ular sangatlah lembut dan mudah koyak.
Baca juga: 18 Jenis Ular Piton di Indonesia, Ada yang Bisa Memangsa Manusia
Bergantung pada spesiesnya, ular yang sehat bisa bertahan beberapa minggu atau lebih tanpa makan, dan ular yang lebih besar bisa bertahan lebih lama lagi.
Jika ular ingin makan, cara terbaik adalah memberinya makan lebih sedikit dari biasanya.
Dengan begitu ular akan mencurahkan energi lebih banyak untuk penyembuhan pasca penggantian kulit, daripada untuk mencerna makanan.
Periksa kulit yang terlepas dan kondisi ular untuk memastikan proses shedding selesai.
Idealnya, seluruh kulit terkelupas utuh.
Pastikan juga kulit penutup mata juga sudah terkelupas, dan tidak ada lubang di kulit tempat mata ular berada.
Kita mungkin perlu membuang sisa-sisa kulit lama yang tersisa, dibantu oleh dokter hewan.
Shedding yang tidak sempurna disebut dysecdysis.
Baca juga: Apakah Ular Termasuk Hewan yang Pendendam?
Jika ular tidak berganti kulit sepenuhnya, hewan itu mungkin memiliki masalah habitat atau kesehatan:
Jika kita sudah memberikan permukaan tertentu untuk digunakan ular menggosok kulitnya, langkah berikutnya yaitu memperhatikan tingkat kelembapan, suhu, serta hal-hal lain di dalam kandang ular.
Shedding yang tidak sempurna kemungkinan merupakan tanda masalah kesehatan seperti penyakit menular, parasit internal atau eksternal, abses internal, atau defisiensi nutrisi.
Jika demikian, bawalah ular tersebut ke dokter hewan untuk ditangani.
Baca juga: 10 Jenis Ular Berbisa yang Ada di Indonesia
Kulit penutup mata yang tidak terkelupas bisa terjadi akibat pengelupasan kulit yang tidak sempurna, atau ketika sisa kulit lainnya terlepas secara utuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.