KOMPAS.com - Cuddling atau berpelukan menjadi aktivitas yang nyaman dan damai untuk dilakukan bersama orang terkasih setelah melalui hari yang berat.
Tapi tahukah kamu jika manfaat cuddling lebih dari sekadar perasaan hangat dan nyaman?
"Temuan studi menunjukkan, cuddling tidak hanya terasa nyaman, tetapi juga baik untuk tubuh," kata spesialis pengobatan holistik terintegrasi Eudene Harry, MD.
Cuddling merangsang produksi hormon tertentu seperti oksitosin dan neurotransmiter di otak yang berdampak positif pada tubuh.
"Oksitosin mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan meningkatkan empati dan hubungan manusia, dasar dari keterikatan dan ikatan," ujar psikoterapis Dana Dorfman, PhD.
Oksitosin juga berperan dalam meningkatkan kadar serotonin dan dopamin, yang keduanya dapat meningkatkan kesejahteraan.
Efek positif dari cuddling bukan cuma dapat dirasakan ketika memeluk pasangan, tetapi juga hewan peliharaan atau benda-benda tertentu --seperti selimut.
"Kehangatan dan kenyamanan fisik hewan peliharaan benar-benar dapat memberikan manfaat fisiologis dari pelukan manusia," tutur Dorfman.
"Meskipun binatang dan selimut mungkin bukan pengganti hubungan manusia, keduanya dapat merangsang aktivitas otak yang serupa, yaitu perasaan cinta, keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan."
Baca juga: 8 Alasan Cuddling Itu Penting dalam Sebuah Hubungan
Tidak harus bersama pasangan, inilah manfaat cuddling bagi kesehatan.
Bagi yang membutuhkan istirahat malam lebih baik, cobalah cuddling sebelum tidur.
"Selama cuddling, otak melepaskan oksitosin dan melawan produksi kortisol --hormon stres," sebut Dorfman.
"Penurunan kortisol dan peningkatan oksitosin ini meningkatkan perasaan aman dan rileks, yang mendorong tidur."
Kadar oksitosin yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan lebih sedikit mimpi buruk, tambah Harry.
Di samping oksitosin, cuddling juga merangsang hormon yang meningkatkan perasaan bahagia dan senang yang disebut serotonin.