Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Mengapa Internet Bisa Merusak Hubungan Romantis

Kompas.com - 08/02/2023, 10:06 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi memang mendatangkan manfaat bagi dunia komunikasi karena dapat mendekatkan banyak orang, meski berada di belahan dunia berbeda sekalipun.

Bahkan saat ini, berkencan dan menjalin hubungan asmara pun semakin mudah karena sudah banyak aplikasi kencan yang bisa diunduh secara gratis.

Kendati demikian, kemajuan teknologi juga dapat memicu perilaku problematik yang berkaitan dengan hubungan romantis.

Dilansir dari Psychology Today, psikolog asal Amerika Mark Travers menyebutkan tiga cara teknologi merusak hubungan asmara.

Berikut paparannya.

Phubbing

Menurut penelitian, phubbing, atau mengabaikan pasangan saat bermain dan menggunakan smartphone dapat menimbulkan masalah dalam hubungan asmara kita.

Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Personality and Individual Differences bahkan menyebut fenomena phubbing sebagai "social allergen” atau perilaku mengganggu yang dapat menyebabkan masalah jika terjadi berulang-ulang.

Karena itu, phubbing dapat menyebabkan masalah yang lebih besar jika tidak diatasi.

Misalnya, pasangan bisa sangat kesal atau jijik dengan kebiasaan mengecek ponsel terus menerus yang kita lakukan.

Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan phubbing ini sejak awal.

Travers pun mengatakan, ada baiknya kita menetapkan aturan bahwa ponsel tidak boleh disentuh lagi setelah jam delapan malam, yang bukan hanya bermanfaat bagi hubungan romantis kita dan pasangan, tapi juga penting bagi kesehatan mental dan fisik.

Baca juga: Mengenal Phubbing, Perilaku Anti Sosial yang Tercipta di Era Digital

Ilustrasi pasangan yang hubungannya terganggu akibat internet.Timur Weber Ilustrasi pasangan yang hubungannya terganggu akibat internet.

Ghosting

Ghosting merupakan istilah populer yang bermakna pengabaian dan pemutusan komunikasi secara tiba-tiba dari salah satu pasangan dalam sebuah hubungan.

Meski nampak praktis karena bisa menjauhkan diri dari pasangan tanpa menimbulkan konflik, penelitian mengingatkan bahwa ghosting dapat menimbulkan masalah psikologis, baik bagi pelaku maupun korban.

Lalu menurut psikolog Katherine Holmes of California Polytechnic State University, di-ghosting oleh seseorang yang disayangi dapat menimbulkan dampak negatif berikut ini bagi korban:

  • Tidak ada penyelesaian masalah

Alih-alih menerima menjadi korban ghosting, para korban biasanya akan mencari pembenaran dan alasan mengapa hubungan itu harus berakhir guna meredakan kesedihan yang dialami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com