Bawang putih juga dikenal karena kemampuannya melawan bakteri, virus, jamur, dan bahkan parasit.
Satu studi menemukan, allicin, komponen aktif dari bawang putih yang baru dihancurkan memiliki sifat antivirus dan juga efektif melawan berbagai bakteri, termasuk strain E. coli yang resistan terhadap berbagai obat.
Ditemukan juga bahwa allicin memiliki sifat antijamur, sehingga dapat melawan Candida albicans yang menyebabkan infeksi jamur.
Antiparasitnya pun membantu melawan parasit usus besar, seperti Giardia.
Lalu, penelitian lain pun menunjukkan bahwa allicin dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Ada banyak penelitian yang menyebut bahwa bawang putih dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya gumpalan darah.
Baca juga: Bawang Putih hingga Bayam, Makanan Super untuk Cegah Kanker Paru
Misalnya saja, salah satu penelitian yang menunjukkan bahwa ekstrak bawang putih tua tidak meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang memakai warfarin.
Ada beberapa penelitian yang mengaitkan bawang putih dengan menurunnya risiko kanker tertentu.
Misalnya, sebuah penelitian di Iowa Women’s Health Study yang menemukan bahwa wanita berusia antara 55-69 tahun yang mengonsumsi bawang putih mengalami penurunan risiko terkena kanker usus besar.
Lalu, sebuah studi lainnya yang menemukan bahwa konsumsi bawang putih dapat menurunkan risiko kanker lambung,
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.