KOMPAS.com - Haid atau menstruasi sebenarnya merupakan hal yang normal dialami seorang perempuan sebelum memasuki masa menopause.
Hanya saja, siklus haid terkadang dibarengi oleh beberapa masalah yang membuat area perut terasa nyeri dan tidak nyaman,
Biasanya, masalah-masalah tersebut disebabkan oleh sindrom pra menstruasi atau premenstrual syndrome (PMS), yang menyebabkan kram dan rasa lelah, meski biasanya akan menghilang saat haid dimulai.
Namun selain PMS, ada beberapa masalah lain saat haid yang lebih serius, mulai dari darah yang keluar terlalu banyak hingga tidak mengeluarkan darah sama sekali,
Untuk memahami berbagai masalah haid lebih jelas, simak penjelasan tentang berbagai jenis nyeri haid yang dilansir dari Healthline, berikut ini.
Seperti namanya, PMS terjadi sekitar satu hingga dua minggu sebelum haid dimulai.
Meski tidak semua perempuan mengalami rasa nyeri atau masalah emosional saat PMS terjadi, ada banyak perempuan yang mengalami beberapa gejala berikut ini.
Gejala yang dialami pun bisa berbeda setiap bulannya.
Untungnya meski tidak nyaman, PMS umumnya tidak berbahaya, kecuali nyerinya sampai mengganggu aktivitas.
Baca juga: Mengapa Migrain Lebih Sering Terjadi Saat Haid? Ini Penjelasannya
Masalah saat haid lainnya adalah heavy period atau menorrhagia, yang menyebabkan darah haid ke laur lebih banyak dari batas normal.
Waktunya pun lebih lama dari swaktu rata-rata, yang biasanya selama lima hingga tujuh hari.
Menorrhagia ini biasanya diakibatkan oleh tidak seimbangnya kadar hormon, terutama progesteron dan estrogen.
Adapun penyebab lain menorrhagia ini adalah:
Ada pula beberapa perempuan yang mengalami amenorrhea. Atau tidak haid.
Amennorrhea ini terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Berikut bedanya,
Selain itu, berikut penyebab umum amenorrhea pada remaja, baik sekunder maupun primer:
Lalu pada orang dewasa, berikut penyebab umumnya:
Jika yakin tidak haid karena hamil, pastikan untuk melakukan tes kehamilan.
Untuk mendapatkan hasil yang paling akurat, sebaiknya tunggu hingga lakukan tes setelah setidaknya satu hari setelah mengetahui bahwa kita tidak haid.
Baca juga: 8 Penyebab Kram Perut Pasca Haid, dan Cara Mengatasinya
Meski PMS dan kontraksi rahim saat haid bisa menyebabkan kram terjadi, tak sedikit perempuan yang mengalami rasa nyeri luar biasa yang biasa.
Rasa nyeri luar biasa ini disebut dismenore, kondisi haid yang sangat menyakitkan, dan umumnya disebabkan oleh beberapa masalah medis berikut ini:
Pengobatan untuk mengatasi masalah haid bisa berbeda, bergantung masalah yang dialami.
Misalnya, pil KB bisa meredakan gejala PMS serta mengurangi darah yang ke luar dalam jumlah ekstra (heavy flow).
Sementara itu, haid dengan jumlah darah yang lebih banyak atau sedikit dari biasanya dan disebabkan oleh tiroid atau masalah hormon lainnya kemungkinan akan kembali normal setelah penggantian hormon dimulai.
Terakhir, meski dysmenorrhea berhubungan dengan hormon, ada kemungkinan kita memerlukan perawatan medis lebih lanjut untuk mengatasinya.
Misalnya, dengan pemberian antibiotik untuk mengobati penyakit radang panggul.
Baca juga: 6 Tanda Nyeri dan Kram Perut Saat Haid Tidak Normal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.