Banyak pula fakta kematian yang terjadi dipicu oleh psikosomatis, meraksasakan fakta medis yang kurang baik.
Dikuasai kekuatiran berlebih, ketakutan mampu memengaruhi fisik dan kimiawi tubuh. Terbukti betapa pentingnya peran pikiran.
Benar adanya “hati yang gembira adalah obat yang manjur”. Oleh karena itu di Wisma Atlet-tempat karantina pasien Covid-19 waktu itu menyelenggarakan banyak kegiatan yang menggembirakan agar pikiran pasien tidak dikuasai ketakutan. Senam bersama, menyanyi, berjoget.
Dalam jargon sehari-hari, dikuasai ketakutan ini sering disebut dengan insecure. Perilaku yang terwujud dari pribadi yang insecure tentu tidak positif, tidak memberdayakan.
Ketakutan dalam hidup biasanya terkategori dalam tiga hal, yaitu tentang identitas diri (being), kemampuan dan kapasitas (doing), kepemilikan (having).
4. “I Love People”
Hei, kita hidup di dunia dengan orang-orang di sekitar. Interaksi dengan manusia adalah keseharian kita.
Sangatlah krusial untuk memeriksa bagaimana cara pandang terhadap orang lain. Stakeholder, pihak yang berkepentingan dengan kegiatan sehari-hari, dianggap seperti apakah mereka?
Suami atau isteri adalah …
Anak adalah …
Pelanggan adalah …
Pemasok adalah …
Anak buah adalah …
Jika dilandasi dengan “I love people” maka yang akan muncul adalah perilaku berkomitmen, pengasuhan yang baik, pemenuhan kebutuhan, layanan unggul, win-win solution, pengembangan.
5. “I am Content”
Pikiran berkecukupan bahkan berkelimpahan akan menjadi energi positif dalam menjalani hidup. Bukan berarti tidak punya target atau mimpi.
Mengutip pernyataan dari pasangan pengusaha di bidang service industry, Bapak Bastiaan dan Ibu Juni Rambie,“Saat merasa content, ada rasa cukup, jadi bersyukur, maka kita mampu melihat sekeliling dan bertanya,'What can I do? What other value can I give.'"
Content itu membuat kita mampu menikmati perjalanan menuju goal besar kita.
Kunjungi, rawatlah kelima pikiran di atas, kesuksesan yang membahagiakan tercipta dalam pikiran dan selanjutnya dalam realita nyata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.