Namun, untuk menjaga hubungan baik kita membutuhkan kerja keras, karena kita harus tetap terhubung dengan orang-orang, yang berarti memberikan waktu dan perhatian kepada mereka, terutama selama pandemi.
"Telepon mereka, lakukan obrolan video dengan mereka, berjalan-jalan dengan mereka jika kita bisa. Pilihlah untuk menghabiskan waktu bersama," tambahnya.
Baca juga: 11 Tips Sederhana agar Hidup Lebih Bahagia di Tahun 2023
Seorang profesor dari UC Riverside, Sonja Lyubomirsky menemukan bahwa dengan sengaja melakukan tindakan kebaikan secara acak dapat membuat kita merasa lebih bahagia.
Tindakan ini bisa sangat sederhana, mulai dari memuji orang asing di toko kelontong karena pakaiannya, membuatkan pasangan kopi sebelum bekerja, hingga mengajak rekan kerja yang kurang dekat untuk mengobrol.
"Melakukan tindakan kebaikan secara acak dengan sengaja dapat membuat kita merasa lebih bahagia dan mengurangi rasa tertekan, serta cemas," ungkap Lyubomirsky.
"Memvariasikan tindakan yang kita lakukan untuk orang lain juga memiliki efek jangka panjang pada kebahagiaan kita sendiri," lanjut dia.
Menurut Simon-Thomas, tindakan kebaikan memanfaatkan perilaku prososial alami, atau dorongan dasar manusia untuk membantu orang lain yang dapat menimbulkan kebahagiaan.
Maka dari itu, ketika kita menginvestasikan sumber daya untuk kesejahteraan orang lain, hal ini juga mengaktifkan sistem penghargaan di otak sehingga kita akan merasa senang karena telah membuat orang lain merasa senang.
Baca juga: Sedang Sedih? Cari Kebahagiaan dengan Menolong Orang Lain
Menurut sebuah studi tahun 2005 dari Martin Seligman, direktur Pusat Psikologi Positif di Universitas Pennsylvania, menuliskan tiga hal yang kita syukuri di akhir hari, dan mengapa hal itu terjadi, akan meningkatkan kebahagiaan jangka panjang dan mengurangi gejala depresi.
Tidak masalah seberapa besar atau kecilnya setiap hal, tuliskan saja di buku catatan atau aplikasi atau di mana pun.
Sebagai contoh, kita dapat menuliskan, "Menyelesaikan sebuah makalah, karena saya telah bekerja keras untuk itu."
"Berbincang-bincang dengan teman saya karena dia menelepon saya."
"Berjalan-jalan dan melihat beberapa anjing lucu, karena hari ini adalah hari yang menyenangkan."
Intinya adalah melatih pikiran untuk mengarahkan diri ke bagian-bagian kehidupan yang baik, alih-alih mengarahkan perhatian ke hal-hal yang membuat stres atau menjengkelkan.
"Pandemi mungkin membuat kita lebih sulit untuk merasa bersyukur, tetapi meluangkan waktu untuk menghitung berkat-berkat kita sampai sekarang masih merupakan cara yang ampuh untuk meningkatkan kesejahteraan," kata seorang profesor psikologi di Yale University, Laurie Santos.
Baca juga: 7 Cara Bersyukur Setiap Hari, Hidup Akan Lebih Bahagia