Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Gelap ChatGPT, Menghilangkan Banyak Pekerjaan hingga Penipuan

Kompas.com - 09/02/2023, 18:01 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sisi gelap ChatGPT menjadi salah satu topik yang menarik untuk disimak akhir-akhir ini. 

Sejak dirilis pada November 2022, chatbot ChatGPT kerap dipuji sebagai salah satu terbosan besar dalam perkembangan teknologi berbasis AI (artificial intelligence).

GPT dari namanya adalah singkatan Generative Pre-trained Transformer, yang merupakan model pembelajaran jaringan saraf yang memungkinkan mesin melakukan tugas memrosesan bahasa alami.

Inovasi yang satu ini disebut-sebut mengganggu stabilitas perkembangan teknologi dan digadang-gadang dapat menggeser posisi Google, sebagai mesin pencarian teratas selama puluhan tahun.

Namun dengan kecanggihan yang dimiliki ChatGPT, tidak sedikit orang khawatir akan sisi gelapnya yang dianggap merugikan khalayak.

Baca juga: Surat Lamaran Kerja, Resume dan Pengunduran Diri dengan ChatGPT 

Sisi gelap ChatGPT

Tampilan ChatGPT di mesin pencari Bing. The Verge Tampilan ChatGPT di mesin pencari Bing.

ChatGPT yang diluncurkan oleh perusahaan OpenAI yang didirikan Elon Musk dan Sam Altman ini adalah chatbot AI yang mampu melakukan tugas berbasis teks apapun.

Dengan kata lain, ChatGPT dapat menulis rim dan rim kode lebih cepat, diproses jauh lebih akurat dari manusia.

Bahkan kemampuannya dapat melakukan tugas-tugas artistik seperti menulis puisi hingga lirik lagu.

Ada juga chatbot versi Pro yang kabarnya segera dirilis. Chatbot Pro ini dapat menanggapi banyak pertanyaan lebih cepat dan memungkinkan pengguna untuk menemukan segala macam kebutuhannya di platform tersebut.

Melansir laman Lifestyle Asia, di balik kecanggihan itu, ada beberapa sisi gelap dari ChatGPT yang mungkin dapat merugikan manusia.

1. Menghilangkan pekerjaan manusia

Kemampuan teknologi AI pada dasarnya adalah membantu peran manusia menggunakan teknologi.

Tapi di masa mendatang, diprediksi bahwa berbagai jenis pekerjaan manusia dapat menghilang dan tergantikan oleh AI.

Misalnya saja, chatbot dapat menulis esai secara mendetail pada hampir semua topik dan parameternya dalam hitungan menit.

Jelas, kondisi tersebut bisa mengancam mata pencaharian orang-orang yang mencari nafkah di bidang tersebut, seperti penulis, content specialist dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com