Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2023, 05:26 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Perut kembung merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika saluran gastrointestinal (GI) terisi dengan udara atau gas.

Biasanya, perut kembung ini dideskripsikan sebagai rasa penuh, kencang, atau bengkak di perut.

Selain itu, kembung juga biasa disertai dengan beberapa gejala berikut:

  • Rasa nyeri
  • Gas yang berlebihan
  • Bersendawa
  • Perut bergemuruh

Perut kembung mungkin tidak berbahaya, namun dapat mengganggu kinerja kita.

Baca juga: 8 Tips Meredakan Perut Kembung

Mengapa merasa kembung?

Dikutip dari Healthline, perut kembung ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti berikut ini.

Gas dan udara

Gas adalah penyebab kembung yang paling umum, terutama setelah makan.

Ini disebabkan karena gas menumpuk di saluran pencernaan saat makanan yang tidak tercerna dipecah atau saat menelan udara, terutama saat makan atau minum atau melakukan hal berikut ini:

- Makan atau minum terlalu cepat
- Mengunyah permen karet
- Merokok
- Memakai gigi palsu yang longgar

Selain karena hal di atas, pengosongan lambung yang tertunda (transportasi gas yang lambat) selain akumulasi gas juga dapat menyebabkan kembung dan distensi perut.

Penyebab medis

Selain karena gas, perut kembung juga dapat terjadi akibat beberapa kodnisi medis, seperti berikut ini:
- sindrom iritasi usus besar (IBS);
- penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn;
- gangguan gastrointestinal fungsional lainnya (FGIDs);
- maag,
- intoleransi makanan,
- penambahan berat badan,
- fluks hormonal (terutama untuk wanita);
- giardiasis (infeksi parasit usus),
- gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa
- faktor kesehatan mental seperti stres, kecemasan, depresi, dan banyak lagi
- Beberapa obat

Selain itu, ada pula beberapa kondisi medis yang menyebabkan timbulnya faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gas dan kembung, sepert berikut ini:

- Pertumbuhan berlebih atau kekurangan bakteri dalam saluran GI
- akumulasi gas
- motilitas usus yang berubah
- gangguan transit gas
- refleks perut yang tidak normal
- hipersensitivitas visceral (perasaan kembung pada perubahan tubuh kecil atau bahkan normal)
- malabsorpsi makanan dan karbohidrat
- sembelit

Penyebab serius

Perut kembung juga bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi serius, antara lain:

- akumulasi cairan patologis di rongga perut (asites) akibat kanker (misalnya, kanker ovarium),
- penyakit hati, gagal ginjal, atau gagal jantung kongestif,
- penyakit celiac, atau sensitivitas gluten non-celiac,
- insufisiensi pankreas, yaitu gangguan pencernaan karena pankreas tidak dapat menghasilkan enzim pencernaan yang cukup
- perforasi saluran GI dengan keluarnya gas, bakteri saluran GI normal, dan isi lainnya ke dalam rongga perut

Baca juga: 7 Fakta Mengenai Perut Kembung

Perawatan untuk mencegah atau meredakan kembung

Meski membuat tidak nyaman, sebenarnya perut kembung bisa dirawat atau dicegah dengan dua hal, yaitu perubahan gaya hidup dan obat-obatan.

Perubahan gaya hidup

Ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi perut kembung, seperti berikut ini.

  • Hindari mengunyah permen karet yang dapat menyebabkan menelan lebih banyak udara dan dapat menyebabkan kembung.
  • Batasi asupan minuman berkarbonasi.
  • Hindari makanan yang menyebabkan gas, seperti sayuran dalam keluarga kubis, kacang kering, dan lentil.
  • Makan perlahan dan hindari minum melalui sedotan.
  • Gunakan produk susu bebas laktosa (jika tidak toleran terhadap laktosa).
  • Mengonsumsi probiotik untuk mengisi kembali bakteri usus yang sehat.

Obat-obatan

Jika perubahan gaya hidup dan intervensi diet tidak dapat meredakan perut kembung, dokter mungkin akan merekomendasikan perawatan medis dan memberikan antibiotik, antispasmodik, atau antidepresan.

Kapan harus ke dokter?

Terakhir, konsultasikan dengan dokter jika kembung disertai dengan hal-hal berikut:

- sakit perut yang parah atau berkepanjangan
- darah di tinja, atau tinja yang tampak seperti lem berwarna gelap
- demam tinggi
- diare
- sakit maag yang memburuk
- muntah
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Baca juga: 8 Tips Meredakan Perut Kembung

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com