Sama seperti tahap pertama, penderita tahap kedua juga diminta untuk menjaga atau menetapkan pola hidup sehat dan bisa berbicara pada dokter untuk mendapatkan beberapa obat.
Baca juga: Tips Menjaga Tekanan Darah Tetap Stabil
Selain empat kategori di atas, ada yang dinamakan krisis hipertensi, dengan hasil mencapau lebih dari 180/120 mm Hg dan perlu penanganan medis lebih lanjut.
Lalu, jika tekanan darah sistolik dan diastolik kita ada dalam dua kategori, tekanan darah yang diambil adalah yang lebih tinggi.
Misalnya, jika tekanan darah tertulis sebagai 125/85 millimeter merkuri (mm Hg), kemungkinan kita menderita darah tinggi tahap satu.
Lebih lanjut, perlu diingat bahwa untuk mendapatkan pengukuran tekanan darah akurat, dokter mungkin akan merekomendasikan tes bebrapa kali lagi.
Rentang tekanan darah juga bisa lebih rendah pada anak dan remaja, sementara bagi yang memiliki beberapa penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan beberapa kondisi lainnya, perlu perawatan lebih lanjut.
Lalu jika kita merupakan orang dewasa yang memiliki risiko terkena penyakit jantung dalam 10 tahun ke depan atau memiliki penyakit ginjal kronis, tekanan darah “normal” harus menghasilkan angka kurang dari 130/80 mm Hg.
Jika tekanan darah normal, menetapkan gaya hidup sehat dapat mencegah masalah kesehatan, sedangkan jika tekanan darah tinggi, gaya hidup sehat bisa membantu mengurangi risiko mengalami komplikasi yang membahayakan nyawa.
Baca juga: 10 Kiat Menurunkan Tekanan Darah dengan Lebih Optimal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.