Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Skinny Fat, Badan Kurus tapi Berisiko Penyakit Kronis

Kompas.com - 10/02/2023, 12:11 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Health

KOMPAS.com - Memiliki badan gemuk seringkali dikaitkan dengan risiko penyakit kronis seperti kardiovaskular, diabetes, dan lain sebagainya.

Tak heran jika banyak orang fokus menurunkan berat badan sebagai upaya pencegahan penyakit kronis, dan memiliki tubuh lebih sehat.

Tapi faktanya orang dengan badan kurus bukan berarti lebih sehat dan terbebas dari penyakit kronis.

Sebab ada kondisi kurus tapi tidak sehat yang biasanya disebut "skinny fat". Berikut tanda-tanda skinny fat yang perlu diwaspadai. 

Baca juga: 5 Penyebab Badan Kurus dan Bobot Susah Naik 

Ciri-ciri badan kurus berisiko kena penyakit kronis

Ilustrasi cara untuk menurunkan berat badan secara alami.Freepik/ jcomp Ilustrasi cara untuk menurunkan berat badan secara alami.

Berat badan dan indeks massa tubuh (IMT) tidak memberikan gambaran lengkap mengenai seberapa sehat seseorang.

Maka dari itu, ada sebutan skinny fat yang merujuk pada kondisi tubuh yang kurus atau langsing, tapi tetap berisiko menderita penyakit kronis.

Biasanya orang dengan skinny fat ini memiliki presentase lemak dan peradangan yang tinggi di tubuh.

Mereka dapat berisiko tinggi terkena diabetes dan masalah kardiovaskular, dan orang lain tidak akan mengetahuinya hanya dari penampilan visual.

Untuk mengetahui risikonya, seseorang disarankan untuk rutin memeriksa tekanan darah, kolesterol dan kadar gula darah secara berkala.

Dokter biasanya juga akan mendiagnosis pasien dengan beberapa metode untuk mengetahui presentase lemak di tubuh serta menilai apakah lemaknya cukup aman untuk berat badan yang tidak gemuk.

Tapi di samping itu, ada ciri-ciri tubuh kurus tapi berisiko terkena penyakit kronis yang mudah dikenali. Melansir laman Health, berikut ulasan selengkapnya.

1. Pinggang tampak lebih besar

Distribusi lemak dapat berpengaruh pada peningkatan risiko penyakit tertentu.

Misalnya saja seseorang yang punya berat badan ekstra di sekitar perut, tapi bagian tubuh lainnya tampak langsing.

Kondisi ini jelas bisa berisiko karena tumpukkan lemak di perut berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Halaman:
Sumber Health


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com