Dokter biasanya juga akan mendiagnosis pasien dengan beberapa metode untuk mengetahui presentase lemak di tubuh serta menilai apakah lemaknya cukup aman untuk berat badan yang tidak gemuk.
Tapi di samping itu, ada ciri-ciri tubuh kurus tapi berisiko terkena penyakit kronis yang mudah dikenali. Melansir laman Health, berikut ulasan selengkapnya.
Distribusi lemak dapat berpengaruh pada peningkatan risiko penyakit tertentu.
Misalnya saja seseorang yang punya berat badan ekstra di sekitar perut, tapi bagian tubuh lainnya tampak langsing.
Kondisi ini jelas bisa berisiko karena tumpukkan lemak di perut berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Kemudian pada orang dengan ukuran pinggang yang lebih besar, atau biasa disebut bentuk tubuh "pir".
Sebuah studi di tahun 2015 menunjukkan bahwa orang yang tidak memenuhi kriteria obesitas, tapi memiliki kelebihan lemak di sekitar perut dan pinggang.
Risiko kematian dini akan lebih tinggi daripada orang dengan obesitas.
Dalam hal ini, para peneliti menggunakan ukuran yang disebut rasio pinggang-panggul, yang ternyata menjadi prediktor kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih akurat.
Kata peneliti, lemak di bagian tengah lebih buruk daripada lemak di tempat lain.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.