Beberapa permen dibuat dengan sirup jagung tinggi fruktosa yang bisa berdampak buruk jika kita mengkhawatirkan berat badan.
Studi pada hewan menunjukkan, asupan fruktosa menyebabkan resistensi leptin dan berujung pada perkembangan obesitas.
Leptin adalah hormon yang menekan nafsu makan atau meningkatkan penggunaan energi tubuh.
Ketika terjadi resistensi leptin, tubuh akan merasa lapar terus-menerus meskipun sudah mendapat asupan makanan dalam jumlah mencukupi.
Dalam sebuah studi, tikus yang diberi diet tinggi fruktosa mengembangkan resistensi leptin.
Kemudian, saat beralih ke diet tinggi lemak, hewan pengerat itu terus makan berlebihan dan menjadi gemuk.
Hasil ini dibandingkan dengan tikus yang mengikuti diet bebas fruktosa kemudian beralih ke diet tinggi lemak.
Baca juga: Berenang Bikin Cepat Lapar, Apa Sebabnya?
Studi pada hewan yang dimuat dalam Nature Neuroscience mengungkap, makanan berkalori tinggi yang manis dan berlemak menyebabkan tikus obesitas makan berlebihan secara kompulsif.
Para ilmuwan dari The Scripps Research Institute di Florida, AS melaporkan makanan yang terasa sangat enak memicu pelepasan dopamin, hormon yang menimbulkan perasaan nyaman di area penghargaan di otak.
Efek tersebut hampir sama seperti yang ditimbulkan dari konsumsi obat-obatan terlarang.
Selain itu, para peneliti mencatat semakin banyak makanan yang dikonsumsi tikus, hewan itu juga harus makan semakin banyak di lain waktu untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang sama.
Camilan asin dan gurih seperti keripik kentang dapat membuat kita ketagihan.
Baca juga: Kenapa Cepat Lapar? Penyebabnya Akibat Kurang Makan Sayuran
Beberapa keripik yang diberi rasa pedas akan menciptakan sensasi panas yang menyenangkan, memicu pelepasan endorfin dalam tubuh untuk jangka waktu singkat.
Namun, ketika sensasi panas dan endorfin itu hilang, kita menginginkan perasaan bahagia lagi sehingga makan lebih banyak.
Keripik lain yang beredar di pasaran juga mengandung penambah rasa monosodium glutamat (MSG) untuk memberikan rasa gurih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.