Pilihan lain yang ada bagi Adidas adalah menghancurkan atau menyumbangkan produk Yeezy yang tidak dapat dijual tersebut.
“Angka-angka berbicara sendiri. Kami saat ini tidak melakukan sebagaimana mestinya,” kata CEO Adidas Bjørn Gulden dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Putus dari Kanye West, adidas Bakal Tetap Gunakan Desain Yeezy
Minggu ini, The Wall Street Journal melaporkan, penjualan merek streetwear yang pernah sangat hype itu turun 50 persen tahun lalu.
Angka penjualan tahun lalu hanya 40 juta dollar AS atau sekitar Rp 608 miliar – jauh di bawah proyeksi internal Adidas, sebesar 250 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,8 triliun.
Saham Adidas (ADDDF) pun merosot sekitar 11 persen di perdagangan Frankfurt. Saham tersebut secara kumulaasi telah turun 45 persen dalam setahun terakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.