KOMPAS.com - Banyak dari kita pasti pernah mengalami pengalaman ini. Bahagianya saat pertama kali diterima bekerja, dengan banyak hal baru dan beragam peluang di depan mata.
Hari-hari pun berlalu seperti lebih cepat. Kita dengan gembira menyelesaikan berbagai tugas, dan tetap antusias bertemu dengan rekan kerja dan juga para bos.
Suasana "bulan madu" semacam itu, memang selalu indah untuk dikenang. Tak sedikit pula yang bisa menjaga asa dan semangat hingga bertahun-tahun bekerja di perusahaan itu.
Baca juga: 13 Alasan Berhenti Kerja yang Baik Jika Ditanya Saat Wawancara
Namun tak jarang, semangat dan asas yang ada di masa awal pekerjaan berangur sirna dan berubaha menjadi kebosanan, kejenuhan, bahkan tekanan dan depresi.
Sebenarnya, ada sejumlah "tanda bahaya" yang bisa kita kenali, ketika perasaan semacam itu muncul, untuk menjadi dasar bagi kita menentukan langkah selanjutnya.
Berikut ini adalah tiga tanda yang wajib kita identifikasi, demi memastikan pekerjaan yang kita jalani tetap sejalan dengan tujuan profesional, nilai, dan cita-cita kita.
Merasa tidak dihargai adalah tanda bahaya yang serius. Perasaan ini bisa datang dalam segala macam keadaan, namun sering kali kita merasa dihargai ketika kita didengar.
Christina Gnozzo, President dari Jab Media memberikan kesaksiannya.
Bertahun-tahun yang lalu, jauh sebelum pengembara digital menjadi standar industri, Gnozzo bekerja untuk sebuah perusahaan di pantai barat AS.
Suatu ketika, ada anggota keluarga Gnozzo di pantai timur yang sedang sekarat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.