Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 14:50 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres merupakan keluhan umum yang dirasakan banyak orang, terutama ketika menghadapi tekanan.

Terkadang, stres dapat menjadi motivasi untuk menyelesaikan tugas kantor yang sudah memasuki tenggat waktu atau melakukan upaya terbaik dalam keseharian.

Namun stres yang tidak dikelola dengan baik dan berkepanjangan dapat merusak fungsi tubuh, menyebabkan sakit, nyeri, serta gejala lainnya.

Ahli penyakit dalam Richard Lang, MD, MPH, dan psikiater Susan Albers, PsyD, menjelaskan kaitan antara stres mental dan pengaruhnya terhadap fungsi tubuh.

Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Stres, demi Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Stres harian vs stres kronis

Stres bukan hanya dirasakan di kepala kita, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya.

"Stres tidak selalu menyebabkan kondisi tertentu, tetapi dapat memperburuk gejala kondisi tersebut," kata Lang.

"Ketika kondisi fisik memburuk, itu bisa meningkatkan tingkat stres seseorang, yang menghasilkan lingkaran setan."

Albers menambahkan, stres dapat mempengaruhi kita dalam jangka pendek dan jangka panjang.

1. Stres harian

Stres sehari-hari umum dialami banyak orang. Entah itu karena harus membayar berbagai tagihan, atau menyelesaikan tugas kantor.

"Apa yang terjadi di dalam tubuh adalah otot kita tegang, jantung mulai berdetak lebih cepat dan lebih banyak oksigen masuk ke paru-paru kita, ini untuk membantu mempersiapkan diri menghadapi stresor," jelas Albers.

"Kabar baiknya, pemicu stres cenderung minor. Setelah stresor berlalu, tubuh kita kembali ke keadaan istirahat normal."

2. Stres kronis

Stres jangka panjang dapat disebabkan oleh stresor harian yang sama. Bedanya, stres itu berlanjut dan mulai menumpuk seiring waktu.

"Stresor kronis adalah hal-hal seperti masalah keuangan dan konflik dengan anggota keluarga," tutur Albers.

"Masalah yang sedang berlangsung ini dapat berdampak lama dan mendalam pada kesehatan mental dan fisik."

Stres kronis, atau stres jangka panjang, bisa menyebabkan penambahan berat badan, hingga kurang tidur dan gangguan terkait pencernaan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com