Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 14:50 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

5. Bahu, kepala dan rahang

Efek stres pada tubuh dapat terasa di bahu, kepala, dan rahang.

"Stres bisa memicu sakit kepala tegang, sesak di leher dan rahang, serta kejang di leher dan bahu," catat Lang.

Juga, stres akan menyebabkan gangguan sendi rahang beserta otot-otot di sekitarnya.

Baca juga: 3 Alasan Stres Dapat Memicu Vertigo Kambuh

6. Sistem kekebalan tubuh

Sistem kekebalan yang kuat dibutuhkan untuk melawan penyakit, tetapi stres akan melemahkan pertahanan tubuh.

"Sistem kekebalan yang melemah membuat kita lebih rentan terkena pilek atau flu," kata Lang.

"Itu juga dapat memperburuk kondisi autoimun seperti lupus dan penyakit radang usus."

Jaga sistem kekebalan tubuh dengan makan makanan sehat dan olahraga. Jangan lupa untuk mengurangi stres.

7. Kesehatan reproduksi

Stres juga merupakan salah satu faktor penyebab siklus menstruasi terganggu.

Menstruasi yang tidak kunjung datang akibat stres juga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

8. Masalah tidur

Kekhawatiran yang terus menerus membuat pikiran dan tubuh dalam keadaan tegang dan sulit tidur.

Lebih parahnya, kita mungkin merasa stres karena tidak tidur. Seiring waktu, kurang tidur karena stres dapat mempengaruhi kesehatan, terutama jika tidur kurang dari 7-9 jam.

Baca juga: 10 Teknik Meredakan Stres dengan Cara Sehat

9. Penambahan berat badan

Hormon kortisol yang memicu stres bisa memengaruhi berat badan.

Kortisol bertanggung jawab mengatur metabolisme tubuh. Jika terlalu banyak dilepaskan, hormon itu akan membuat fungsi tubuh tertentu berhenti dan metabolisme melambat.

10. Kesehatan mental

Stres menimbulkan gejala depresi dan mengurangi minat terhadap aktivitas yang biasanya kita sukai, entah itu hobi atau berkumpul dengan orang terkasih.

Jika stres terasa konsisten dan berubah menjadi kekhawatiran berlanjut, besar kemungkinan kita mengalami gangguan kecemasan.

Saat stres, seseorang juga cenderung makan makanan tidak sehat dan jarang berolahraga. Keduanya semakin meningkatkan gejala gangguan kesehatan mental.

Mintalah bantuan ketika stres

"Jika kita kesulitan untuk bekerja, atau mengalami perubahan dalam pola tidur atau nafsu makan, ini adalah beberapa indikasi bahwa tingkat stres kita kemungkinan di luar kendali," terang Albers.

"Kita bisa mengobati gejala stres. Kuncinya adalah menemukan dan mengobati penyebab masalahnya," imbuh Lang.

Selalu lakukan konsultasi dengan dokter, karena dokter bisa membantu kita melalui pengobatan seperti manajemen stres, konseling atau pemberian obat pengurang kecemasan.

Baca juga: 5 Alasan Stres Bisa Jadi Pemicu Biduran, dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com