Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2023, 17:27 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

1. Diabetes tipe 2

Peningkatan serangan jantung di usia muda beriringan dengan lonjakan diabetes tipe 2.

"Diabetes tipe 2 adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung," kata Laffin.

Dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), risiko penyakit jantung meningkat dua kali lipat pada penderita diabetes, dan dapat dimulai di usia muda.

Baca juga: Batu Ginjal hingga Gangguan Jantung, Efek Kebanyakan Makan Ubi Jalar

Lonjakan kadar gula darah akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga menyebabkan penyakit arteri koroner yang mengganggu aliran darah ke jantung.

Penderita diabetes juga cenderung memiliki kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan obesitas.

2. Merokok

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia.

Menghirup senyawa kimia dari asap rokok menyebabkan berbagai kerusakan di seluruh tubuh, termasuk jantung.

Saat merokok, arteri akan tersumbat akibat penumpukan plak.

Darah menjadi lebih sulit mengalir, risiko penyumbatan meningkat, dan berujung pada serangan jantung atau stroke.

3. Penggunaan zat terlarang

Para peneliti menemukan orang berusia muda yang pernah mengalami serangan jantung cenderung menggunakan zat seperti mariyuana dan kokain.

Baca juga: 4 Olahraga Terbaik untuk Jantung Kuat dan Sehat

4. Riwayat keluarga

Faktor genetik dapat membuat kita lebih berisiko terkena serangan jantung dini.

Risiko keturunan penyakit jantung ditentukan melalui:

  • Kerabat laki-laki tingkat pertama (ayah, saudara laki-laki atau anak laki-laki) di bawah usia 55 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke.
  • Kerabat perempuan tingkat pertama (ibu, saudara perempuan atau anak perempuan) di bawah usia 65 tahun dengan riwayat serangan jantung atau stroke.

Kiat mencegah serangan jantung

Perkembangan faktor risiko serangan jantung bisa dicegah sejak dini sebelum berkembang di kemudian hari. Caranya:

1. Berolahraga

Olahraga intensitas sedang selama 150 menit seminggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung, seperti dilaporkan American Heart Association.

2. Mengontrol berat badan

Menurunkan berat badan sekitar 2,2 kilogram dapat memberikan efek positif pada tekanan darah dan kadar kolesterol.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com