Peningkatan serangan jantung di usia muda beriringan dengan lonjakan diabetes tipe 2.
"Diabetes tipe 2 adalah salah satu faktor risiko terbesar penyakit jantung," kata Laffin.
Dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), risiko penyakit jantung meningkat dua kali lipat pada penderita diabetes, dan dapat dimulai di usia muda.
Baca juga: Batu Ginjal hingga Gangguan Jantung, Efek Kebanyakan Makan Ubi Jalar
Lonjakan kadar gula darah akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf, sehingga menyebabkan penyakit arteri koroner yang mengganggu aliran darah ke jantung.
Penderita diabetes juga cenderung memiliki kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan obesitas.
Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia.
Menghirup senyawa kimia dari asap rokok menyebabkan berbagai kerusakan di seluruh tubuh, termasuk jantung.
Saat merokok, arteri akan tersumbat akibat penumpukan plak.
Darah menjadi lebih sulit mengalir, risiko penyumbatan meningkat, dan berujung pada serangan jantung atau stroke.
Para peneliti menemukan orang berusia muda yang pernah mengalami serangan jantung cenderung menggunakan zat seperti mariyuana dan kokain.
Baca juga: 4 Olahraga Terbaik untuk Jantung Kuat dan Sehat
Faktor genetik dapat membuat kita lebih berisiko terkena serangan jantung dini.
Risiko keturunan penyakit jantung ditentukan melalui:
Perkembangan faktor risiko serangan jantung bisa dicegah sejak dini sebelum berkembang di kemudian hari. Caranya:
Olahraga intensitas sedang selama 150 menit seminggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung, seperti dilaporkan American Heart Association.
Menurunkan berat badan sekitar 2,2 kilogram dapat memberikan efek positif pada tekanan darah dan kadar kolesterol.