Sejumlah kejadian seperti kecelakaan, kejadian lain yang menimbulkan cedera atau trauma akut pada bagian tubuh tertentu bisa menyebabkan saraf terjepit.
Kondisi ini biasanya disertai dengan ciri-ciri atau gejala lainnya seperti pembengkakkan atau penebalan jaringan di sekitar saraf, nyeri hingga gerak tubuh yang terbatas.
Penanganan yang dilakukan secara medis biasanya berupa kontrol rutin, istirahat, pengobatan serta terapi fisik dari fasilitas kesehatan.
Defisiensi atau kekurangan vitamin dan mineral tertentu juga dapat menyebabkan kesemutan di bagian tubuh tertentu.
Penyebab yang paling umum adalah ketika seseorang mengalami defisiensi mineral atau vitamin B12 yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf.
Baca juga: Penyebab Sering Kesemutan saat Hamil
Penyakit autoimun tertentu seperti lupus atau rheumatoid arthritis juga dapat menyebabkan kesemutan pada bagian tangan atau kaki.
Ini merupakan bentuk pertahanan tubuh normal ketika sistem imun menyerang sel tubuhnya sendiri, termasuk saraf.
Beberapa hal yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis autoimun adalah terkait dengan riwayat penyakit keluarga, tes darah hingga pemeriksaan fisik.
Kesemutan juga dapat menjadi pertanda adanya gejala stroke. Ciri-ciri kesemutan yang perlu diwaspadai adalah ketika terjadi di sekitar bagian tubuh atau wajah yang kemudian memicu kelemahan otot.
Jika sudah seperti ini, segera lakukan pemeriksaan terkait kolesterol atau tekanan darah ke dokter terkait.
Mencari bantuan sesegera mungkin dapat membantu pasien mencapai harapan dan kualitas hidup yang lebih tinggi.
Sensasi kesemutan yang perlu diwaspadai lainnya adalah gejala multiple sclerosis.
Biasanya pasien akan mengalami sejumlah keluhan seperti mati rasa, masalah penglihatan, nyeri, kejang, kesulitan menjaga keseimbangan, masalah kandung kemih, disfungsi seksual hingga gangguan kognitif.
Baca juga: 10 Gejala Diabetes dalam Keseharian, Salah Satunya Kesemutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.