Orangtua yang menggunakan rasa bersalah untuk mengendalikan anak, malah berisiko membuat anaknya terasing.
Dikritik oleh orangtua bisa menjadi masalah emosional bagi anak. Apalagi jika kritik tersebut disampaikan dengan cara yang kasar, atau terasa merendahkan.
Komentar kritis dapat mengikis harga diri dan rasa berharga seseorang anak. Pendekatan ini pun rentan menimbulkan perasaan sedih, marah, atau frustrasi.
Jika hal ini sudah terjadi, makan anak bisa mengalami penurunan motivasi dan kurangnya kepercayaan diri.
Orangtua yang menggunakan pendekatan sarkasme, bisa mendatangkan dampak buruk pada anak.
Baca juga: Hindari Konflik dalam Pembagian Peran Pengasuhan Anak
Misalnya, ketika orangtua mengatakan "Oh, kamu pintar," ketika anak membuat pilihan yang buruk atau keliru.
Penggunaan gaya sarkasme semacam ini tentu menyakiti hati anak, karena dia merasa dipermalukan.
Percayalah, pendekatan dengan menjatuhkan anak melalui sarkasme hanya akan menciptakan hambatan bagi orangtua yang mencoba berkomunikasi secara efektif dengan anak.
Jadi, cara orangtua berinteraksi dengan anak memainkan pengaruh yang sangat besar dalam membentuk dan mengembangkan harga diri anak dalam hidup mereka.
Semakin kita berkomunikasi dengan cara yang positif, sembari tidak memberikan contoh perilaku negatif, maka anak dapat melakukan hal yang sama baik dalam hidupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.