Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Sebagai manusia, kita tak luput dari perasaan tak berdaya atau dikenal sebagai feeling worthless. Jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, perasaan tak berdaya ini bisa memicu gangguan mental lainnya.
Dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Cara Mengatasi Feeling Worthless” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwWorthless, Prita Yulia Maharani M.Psi, Psikolog Klinis Riliv, mengatakan gangguan mental yang bisa muncul adalah depresi hingga berujung pada pikiran untuk bunuh diri.
Mengutip Very Well Mind, perasaan tak berdaya adalah kondisi ketika seseorang merasa tak berharga. Hal ini ditandai dengan perasaan tak berdaya, cenderung berpikiran negatif terhadap banyak hal, selalu merasa demotivasi dan sedih, kecemasan sosial, hingga hilang tujuan dan minat.
Memiliki perasaan ini dapat menimbulkan tekanan yang signifikan sehingga menyulitkan kehidupan sehari-hari kita. Pasalnya, kita tak lagi memiliki motivasi untuk menjalani hidup dan mengejar tujuan.
Sebaik apa pun usaha yang dilakukan, kita akan berpikir bahwa hal itu tak membawa perbedaan yang signifikan.
Baca juga: Perbedaan Halusinasi dan Delusi
Meskipun begitu, perasaan ini bukanlah suatu kondisi medis. Akan tetapi, jika sudah merasa feeling worthless, kita perlu waspada karena ini merupakan salah satu gejala gangguan mental yang jarang disadari.
Biasanya, kita menganggap tanda-tanda feeling worthless sebagai angin lalu karena masih bisa diatasi. Namun, kondisi ini perlu diwaspadai jika telah berlangsung lama dan mengganggu produktivitas dan relasi sosial kita.
Menurut Prita, semua orang bisa saja mengalami perasaan ini. Hal ini karena pemicu utamanya adalah melihat orang lain yang lebih baik. Ia menekankan, “Selama masih manusia, feeling worthless bisa muncul.”
Namun, jika dijabarkan, feeling worthless juga bisa memiliki faktor pemicunya. Melansir Psych Central, berikut adalah faktor pemicu munculnya perasaan ini.
Pertama adalah adanya pengalaman masa kecil yang membuat trauma. Kondisi ini kerap dialami oleh anak yang pernah mengalami bullying hingga kekerasan, baik verbal maupun fisik.
Para pelaku membuat korban merasa tak berdaya hingga akhirnya berdampak pada kepercayaan diri mereka menurun.
Kedua, yaitu menghadapi situasi sulit di masa dewasa. Tak hanya masa kecil, ternyata dewasa tak menghentikan manusia mengalami kondisi ini.
Biasanya, peristiwa yang jadi pemicu kondisi ini di orang dewasa, yaitu diberhentikan kerja sepihak, mengalami krisis seperempat abad, dan masalah keuangan.
Ketiga adalah memiliki perasaan terasing di situasi tertentu. Misalnya, ketika teman-teman sukses dan kita masih belum bisa seperti mereka, tentunya ada perasaan yang membuat kita merasa lebih ‘kecil’. Bahkan, kita jadi membandingkan standar kesuksesan diri dengan orang lain.
Baca juga: 5 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Minta Maaf di Dunia Kerja