Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 05:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Keputihan mungkin merupakan kata yang tidak asing bagi para perempuan.

Ya, keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina, dan biasa terjadi saat akan memasuki siklus menstruasi.

Karena itulah, terkadang keputihan membuat seseorang merasa tidak nyaman, dan tak jarang pula membuat beberapa orang khawatir dan takut mengalami penyakit tertentu.

Baca juga: Keputihan Bisa Tandakan Kondisi Kesehatan, Kenali Ciri-cirinya

Namun, apa benar keputihan ini berbahaya?

Dikutip dari Healthline, sebenarnya keputihan merupakan sesuatu yang alami, hanya cairan yang membantu menjaga kebersihan vagina agar tetap terbebas infeksi.

Meskipun begitu, warna, tekstur, dan jumlahnya bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada usia dan siklus menstruasi.

Namun, ada yang perlu diperhatikan. Sebab, ada beberapa perubahan pada tekstur, warna, dan bau keputihan yang bisa menjadi tanda penyakit tertentu.

Baca juga: Ketahui, Penyebab Keputihan yang Berlebihan dan Cara Mencegahnya

Untuk memahaminya lebih dalam, simak paparan tentang berbagai jenis keputihan yang dikategorikan berdasarkan warna dan konsistensinya, berikut ini.

  • Putih

Keputihan berwarna putih sering terjadi, terutama pada awal atau akhir siklus menstruasi.

Biasanya, cairan keputihan ini akan terasa kental dan lengket. Namun, tanpa bau yang menyengat.

Baca juga: Mengenal Keputihan Berwarna Merah, Apakah Berbahaya?

  • Bening dan berair

Di sekitar waktu pembuahan, cairan vagina biasanya menjadi lebih jernih dan lebih cair.

Cairan seperti ini juga biasanya akan keluar saat tengah terangsang secara seksual atau hamil.

  • Bening dan elastis

Jika keputihan nampak bening, namun lengket seperti lendir dan tidak cair, kemungkinan ini menandakan bahwa kita sedang berovulasi.

Baca juga: Keputihan Berwarna Bening, Apa Artinya?

  • Coklat atau berdarah

Keputihan berwarna coklat atau berdarah dapat terjadi selama atau tepat setelah siklus menstruasi dimulai.

Selain itu, ada pula keputihan yang hadir bersama beberapa bercak darah yang bisa terjadi di tengah-tengah siklus menstruasi dan disebut dengan spotting.

Namun tidak perlu khawatir, spotting umumnya normal dan tidak berbahaya.

Spotting yang terjadi selama waktu menstruasi atau setelah berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi seperti kondom bisa jadi merupakan tanda kehamilan.

Baca juga: Membedakan Keputihan Normal dan Tak Normal, Bagaimana Caranya?

Namun, jika terjadi saat awal kehamilan bisa menjadi tanda keguguran.

  • Kuning atau hijau

Meski mengkhawatirkan, keputihan berwarna kuning atau hijau tidak selalu mendandakan penyakit karena secara alami, keputihan dapat berubah warna saat terkena udara.

Namun jika cairan keputihan memiliki warna kuning atau hijau yang lebih tua dan memiliki tekstur yang kental, pekat, atau disertai dengan bau yang tidak sedap, tandanya kita harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com