KOMPAS.com - No pain, no gain. Empat kata ini seolah sudah menjadi mantra yang dikenal banyak orang.
Bahkan mungkin sudah menjadi pernyataan basi untuk beberapa orang
Namun di balik kalimat itu, sesungguhnya ada kebijaksanaan mendalam tentang kecerdasan emosional - dan bagaimana perasaan kita dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pribadi.
Pandangan ini diungkapkan Nick Hobson, Chief Behavioral Scientist di The Behaviorist
dalam sebuah artikel di laman Inc.com.
Hobson menegaskan, pada dasarnya setiap orang berusaha untuk menjadi lebih baik.
Baca juga: 5 Pertanyaan untuk Menguji Kecerdasan Emosional Diri Sendiri
Sebab ini adalah dorongan psikologis mendasar yang memotivasi sebagian besar perilaku manusia sehari-hari, baik kita mengetahuinya atau tidak.
"Kita selalu mencari peretasan kecil yang akan membantu kita bekerja lebih baik: untuk belajar lebih cepat, bekerja lebih produktif, dan berkomunikasi lebih efektif."
"Penelitian baru dalam psikologi dan ilmu saraf menunjukkan, emosi kita berperan penting dalam kemampuan kita untuk bekerja dengan baik pada berbagai tugas yang berbeda," ujar Hobson.
Selama berabad-abad, kata dia, diyakini bahwa penalaran tanpa emosi yang diperhitungkan adalah model untuk kinerja yang optimal.
Untuk berhasil dalam pengejaran yang lebih tinggi, dan menjalani "kehidupan yang baik", pemikirannya adalah kita harus menyingkirkan emosi, atau setidaknya mengendalikannya.
Baca juga: Ajarkan Empati pada Anak Berpengaruh pada Kecerdasan Emosional
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.