KOMPAS.com – Setiap pasangan yang tengah menjalin asmara tentu mendambakan mewujudkan pernikahan ideal. Tiap pasangan biasanya punya definisi dan tolok ukur pernikahan idealnya masing-masing.
Ada pasangan yang merasa cukup menggelar pernikahan hanya di Kantor Urusan Agama (KUA). Namun, ada pula yang berpandangan bahwa pernikahan bisa dibilang ideal bila resepsi digelar di gedung.
Kendati demikian, mayoritas generasi anak muda yang lahir pada 1996 sampai dengan 2009 atau Gen Z ternyata punya preferensi untuk membiayai pernikahannya secara mandiri.
Tren tersebut ditangkap oleh pelaku bisnis di sektor pernikahan, Ohana Enterprise.
General Manager (GM) Ohana Enterprise mengatakan, untuk mewujudkan pernikahan ideal, kalangan Gen Z rela menabung untuk memenuhi kebutuhan biaya pernikahan mereka sendiri.
"Sekarang banyak anak muda yang ingin menikah dengan biaya sendiri. Setiap pasangan saling patungan dari gaji yang mereka dapatkan per bulan," ujar Yogy dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Mengingat biaya pernikahan disediakan secara mandiri, imbuh Yogy, kesepakatan kedua belah pihak menjadi hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam mempersiapkan pesta pernikahan.
Menurut Yogy, kesepakatan tersebut dibutuhkan untuk menentukan biaya yang rela dikeluarkan untuk mewujudkan pesta pernikahan.
"Zaman sekarang sebagian besar anak muda patungan untuk mewujudkan pernikahan. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah income per bulan mereka berapa. (Berangkat dari besaran pendapatan tersebut), mereka bisa bersepakat berapa persen dari pendapatan masing-masing yang akan dialokasikan untuk dana pernikahan," jelasnya.
Lebih lanjut Yogy menambahkan, lokasi dan juga banyaknya jumlah makanan juga menjadi komponen biaya terbesar dalam sebuah pesta pernikahan.
Baca juga: Pasangan yang Bakal Menikah Usai Imlek Tahun Kelinci Air Diprediksi Meningkat
Selain itu, tema dan dekorasi dalam pernikahan yang diusung juga turut mengambil porsi cukup besar dalam pesta pernikahan.
"Tema atau konsep pernikahan (yang dipilih) biasanya juga turut memengaruhi biaya, baik nasional maupun adat tertentu, seperti Sunda, Batak, atau Jawa," ungkapnya.
Yogy menuturkan, pembelian paket pernikahan dari pihak ketiga dapat dijadikan opsi dan solusi membuat pesta pernikahan yang lebih efektif dari sisi biaya.
Adapun penyedia jasa paket pernikahan dinilai pihaknya memiliki keunggulan dari segi harga yang lebih murah.
Menggandeng pihak ketiga penyedia jasa penikahan juga dinilai lebih efisien ketimbang calon pengantin melakukan transaksi satu per satu dengan para vendor, seperti fotgorafi, dekorasi, katering, dan gedung.
Baca juga: Intip Suvenir Viral Resepsi Kaesang-Erina yang Mejeng di Pameran Pernikahan OWF 2023