Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2023, 10:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika kita memiliki masalah jerawat --mulai dari yang ringan hingga sedang-- maka hal pertama yang mungkin dilakukan adalah memakai produk perawatan yang dijual bebas.

Ada beberapa bahan aktif yang ditemukan dalam produk perawatan yang mampu mengobati jerawat dengan cara yang sedikit berbeda.

Benzoil peroksida, misalnya, dianggap sebagai perawatan terbaik untuk jerawat.

Tetapi, ada beberapa produk lain yang mungkin memiliki kandungan bahan yang sama efektifnya.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Jerawat Hormonal, dari Pil Kb hingga Perawatan Khusus

Selain itu, dalam bahan alternatif ini lebih kecil kemungkinan untuk memicu efek samping seperti kemerahan atau pengelupasan.

Bahan perawatan untuk kulit berjerawat

Beberapa bahan perawatan ini tidak hanya ampuh mengatasi jerawat, tetapi juga mudah didapatkan di apotek dan toko obat.

1. Benzoil peroksida

Benzoil peroksida (benzoyl peroxide) adalah pengobatan jerawat yang paling efektif yang dijual bebas.

Benzoil peroksida diketahui dapat membantu mengobati jerawat dengan tiga cara:

• Bersifat sebostatik, yang berarti mengurangi produksi zat kulit berminyak yang disebut sebum yang berkontribusi pada penyumbatan pori-pori.

• Bersifat komedolitik, yang berarti mencegah atau mengurangi pembentukan komedo seperti komedo hitam atau komedo putih.

• Bersifat antimikroba, mampu menghambat pertumbuhan Cutibacterium acnes, bakteri utama yang berhubungan dengan jerawat.

Baca juga: Meminum Kopi dapat Menyebabkan Jerawat, Benarkah?

Meski begitu, benzoil peroksida bisa menyebabkan efek samping, terutama pada orang yang memiliki kulit sensitif, termasuk:

• Kemerahan pada kulit

• Kekeringan

• Rasa terbakar dan iritasi

• Gatal-gatal

Efek benzoil peroksida sebenarnya cenderung bergantung pada dosis.

Agar aman, mulailah dengan mengoleskannya sekali sehari, kemudian secara bertahap tingkatkan menjadi dua kali sehari jika kulit mampu menoleransinya.

Benzoil peroksida juga dapat memutihkan kain, jadi berhati-hatilah saat mengoleskan losion atau krim di sekitar handuk, seprai, atau pakaian berwarna.

2. Asam salisilat

Asam salisilat (salicylic acid) adalah jenis asam yang bekerja paling baik pada komedo terbuka (blackheads), komedo tertutup (whiteheads), dan jerawat ringan.

Asam salisilat berfungsi sebagai eksfoliator, yang berarti membantu membersihkan sel-sel kulit mati dari permukaan kulit yang berkontribusi pada penyumbatan pori-pori.

Asam salisilat juga dapat membantu mengeringkan jerawat.

Baca juga: Muncul Jerawat Setelah Waxing Wajah, Apa yang Harus Dilakukan?

Tergantung pada formulasi dan konsentrasi asam salisilat (mulai dari 0,5 hingga 3,0 persen), kita mungkin perlu mengoleskan obat jerawat satu hingga tiga kali sehari.

Seperti halnya benzoil peroksida, yang terbaik adalah memulai dengan perlahan dan meningkatkannya secara bertahap sesuai toleransi.

Ada pun efek samping dari asam salisilat meliputi kulit kesemutan atau perih, gatal, kemerahan, dan mengelupas.

3. Sulfur

Sulfur adalah bahan lain yang bekerja paling baik pada jerawat ringan, komedo terbuka, dan komedo tertutup.

Bahan ini mampu melawan jerawat dengan menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi cutibacterium acnes dan bakteri lain yang terkait dengan jerawat.

Efek antimikrobanya, meskipun kuat, tidak seefektif untuk jerawat inflamasi sedang hingga parah.

Sulfur juga cenderung lebih lembut di kulit dan mungkin merupakan pilihan ideal untuk orang dengan kulit sensitif.

Baca juga: Sampo Anti Ketombe untuk Hilangkan Jerawat, Mujarab?

Kita biasanya dapat menggunakan skincare berbasis sulfur dua hingga tiga kali sehari.

Meskipun lebih lembut, skincare berbasis sulfur dapat menyebabkan efek samping seperti kulit kering maupun iritasi.

4. Adapalene

Adapalene adalah bahan aktif dari produk jerawat bermerek yang disebut Differin.

Differin adalah satu-satunya pengobatan jerawat retinoid topikal yang tersedia tanpa resep.

Seperti retinoid topikal lainnya, adapalene bekerja dengan menyebabkan sel-sel kulit permukaan membalik dan mati dengan cepat, membuka jalan bagi pertumbuhan sel kulit baru.

Dengan demikian, pori-pori tidak akan tersumbat oleh sisa-sisa sel kulit mati.

Baca juga: Stress Acne, Penyebab Jerawat karena Stres dan Cara Mengatasinya

Differin hadir dalam formulasi gel dan mengandung 0,3 persen adapalene.

Produk ini disetujui untuk digunakan pada orang berusia di atas 12 tahun dan dioleskan sekali sehari sebelum tidur.

Efek samping adapalene cenderung ringan namun tetap perlu diperhatikan, antara lain kemerahan pada kulit, rasa terbakar dan iritasi, kulit kering, gatal-gatal, hingga fotosensitivitas (kulit dapat berubah menjadi merah ketika terpapar sinar matahari).

Kesalahan pemakaian acne spot untuk jerawat

Acne spot atau gel untuk jerawat dapat menjadi tambahan yang bermanfaat untuk rutinitas perawatan kulit berjerawat.

Namun, kita mungkin menggunakannya secara tidak benar dan bahkan tidak menyadarinya.

Berikut adalah tiga kesalahan umum yang sering dilakukan orang saat menggunakan acne spot yang dijual bebas:

• Dosis yang berlebihan

Menggunakan produk acne spot terlalu sering akan menyebabkan kulit kering dan dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, serta pengelupasan.

• Menggabungkan perawatan

Kita mungkin berpikir bahwa mengatasi jerawat dengan lebih dari satu obat bebas akan meningkatkan hasil, tetapi yang terjadi hanyalah meningkatkan risiko atau tingkat keparahan efek samping.

• Penggunaan yang tidak teratur

Obat-obatan dengan bahan aktif seperti asam salisilat dan adapalene membutuhkan waktu agar efek pengelupasan kulitnya bekerja.

Untuk mendapatkan hasil terbaik, kita perlu menggunakan acne spot OTC setiap hari dan sesuai petunjuk.

Baca juga: 8 Tanda Kesehatan Usus Bermasalah, Sakit Kepala hingga Muncul Jerawat

Kendati demikian, apabila acne spot atau produk skincare OTC tidak cukup untuk membuat kulit bebas dari jerawat, mungkin sudah waktunya untuk menemui dokter kulit yang dapat mengobati jerawat dengan lebih baik.

Secara umum, sudah saatnya kita berkonsultasi ke dokter kulit ketika:

• Kita telah mengobati jerawat selama 10 minggu dengan perawatan OTC tetapi belum mampu mengatasinya.

• Kita memiliki jerawat yang parah, termasuk jerawat kistik atau jerawat nodular.

• Pengobatan yang dijual bebas menyebabkan iritasi, nyeri, atau pengelupasan yang parah.

Tergantung pada jenis dan tingkat keparahan jerawat yang kita alami, dokter kulit bisa merekomendasikan perawatan dengan resep yang efektif seperti Benzaclin, Retin-A, atau isotretinoin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com