KOMPAS.com - Demensia adalah penyakit yang sulit dicegah namun kita bisa mengurangi risikonya.
Kuncinya adalah perubahan gaya hidup yang lebih sehat agar tidak terkena penyakit tersebut ketika bertambah tua.
Pola hidup sehat juga dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung, yang merupakan faktor risiko penyakit Alzheimer dan demensia vaskular, yang paling lazim terjadi.
Baca juga: Golongan Darah AB Lebih Rentan Terkena Demensia, Ini Alasannya
Pertambahan usia adalah faktor utama pemicu demensia, selain genetik yang dikombinasikan dengan lingkungan.
Namun penelitian juga menunjukkan faktor risiko lainnya yang harus diwaspadai, seperti:
Penelitian menyimpulkan bahwa dengan memodifikasi faktor risiko yang dapat kita ubah, risiko demensia kita dapat dikurangi sekitar sepertiga.
“Proses yang mendasari terkait penurunan kognitif dimulai pada awal kehidupan dewasa, dan mungkin bahkan lebih awal lagi,” kata Walter Willett, profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T.H. Sekolah Kesehatan Masyarakat Chan.
Baca juga: Bruce Willis Mengidap Demensia Frontotemporal, Apa Itu?
Oleh sebab itu, ia berpendapat tidak ada kata terlalu cepat untuk mulai melakukan perubahan.
Makan makanan dengan flavonoid dapat membantu menjaga pikiran tetap tajam, menurut penelitian.
Misalnya apel, blackberry, blueberry, seledri, ceri, grapefruit, jeruk, pir, paprika, dan stroberi.
“Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa flavonoid adalah pembangkit tenaga listrik untuk mencegah kemampuan berpikir Anda menurun seiring bertambahnya usia,” kata Willett.
Baca juga: Mengenal Flavonoid pada Buah dan Sayuran, yang Dapat Mencegah Demensia
Kebiasaan makan yang tinggi lemak jenuh, garam dan gula, serta rendah serat, dapat meningkatkan risiko demensia.
Penyakit lainnya yang juga membayangi yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kelebihan berat badan atau obesitas, dan diabetes tipe 2.
Baca juga: Sering Konsumsi Makanan Ultra Proses Tingkatkan Risiko Demensia
Obesitas memicu tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, yang berkaitan dengan risiko penyakit Alzheimer dan demensia vaskular.