KOMPAS.com - Istilah panu mungkin tidak asing lagi bagi banyak orang di Indonesia. Bahkan, mungkin beberapa di antara kita pernah mengalaminya.
Kondisi yang juga disebut dengan nama tinea versikolor ini merupakan sebuah kondisi pigmentasi atau perubahan warna pada kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur.
Jamur ini mengganggu pigmentasi normal kulit, menghasilkan bercak kecil yang berubah warna, bisa memiliki warna lebih terang atau lebih gelap dibanding kulit di sekitarnya dan biasa terjadi di area batang tubuh dan bahu.
Penyakit kulit satu ini juga tidak pandang bulu, dan bisa menimpa lsiapa saja, terutama mereka yang berada di usia remaja dan dewasa muda.
Baca juga: Bukan Panu, Ini yang Sebabkan Bercak Putih di Wajah Anak
Panu umumnya tidak berbahaya, menyakitkan, maupun menular, meski dapat membuat penderitanya mengalami tekanan emosional atau ketidakpercayaan diri.
Belum lagi, meski krim, losion, atau sampo antijamur dapat membantu mengobati tinea versikolor, warna kulit kita bisa tetap tidak merata selama beberapa minggu atau bulan setelahnya.
Ditambah lagi, panu bisa sering kambuh, terutama jika cuaca sedang hangat dan lembap.
Dikutip dari Mayo Clinic, ada beberapa tanda dan gejala panu, seperti berikut ini:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, panu disebabkan oleh jamur.
Namun menariknya, jamur penyebab panu sebenarnya bisa ditemukan pada kulit yang sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.