Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koleksi "Mata Hati" Ivan Gunawan dengan Sentuhan Tenun Sotis NTT

Kompas.com - 19/02/2023, 21:01 WIB
Dinno Baskoro,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kain tradisional tampaknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan tren mode di Tanah Air.

Tidak sedikit para perancang yang kemudian memodifikasi wastra Nusantara dengan sentuhan modern untuk dijadikan sebuah karya menarik bagi generasi muda.

Seperti halnya desainer kenamaan Ivan Gunawan. Pria yang sudah berkarya selama 20 tahun di industri fesyen ini baru saja melahirkan sebuah karya baru bertajuk "Mata Hati".

Ia berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sumba Timur di bawah payung Pemprov Nusa Tenggara Timur untuk menciptakan busana modern dengan sentuhan tenun Sotis khas NTT.

Karyanya ini ditampilkan melalui gelaran Garis Poetih 2023 yang berlangsung pada 15-17 Februari 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.

Baca juga: Glamor dan Hangat, Koleksi Busana Idul Fitri dari Ivan Gunawan 

Cerita singkat kain tenun Sumba Timur

Koleksi Mata Hati busana Ivan Gunawan dan Dekranasda NTT Dok. Dekranasda NTT Koleksi Mata Hati busana Ivan Gunawan dan Dekranasda NTT

Kain tenun Sumba Timur memiliki kelebihan dalam ornamen dekoratif dengan motif margasatwa yang realistis, motif roh leluhur dan motif flora.

Tenunan Sumba Timur ini sebelumnya dikenal luas dan motifnya sudah dikutip serta dicetak ke dalam ragam bentuk kebutuhan dan budaya.

Misalnya saja dalam hal kepemilikian, di daerah asalnya semakin banyak seseorang memiliki tenun maka status sosialnya juga tinggi.

Bahkan kain tenun juga sering dianggap sama halnya seperti emas atau perak yang melambangkan status sosialnya di mata masyarakat.

Selain itu, setiap motifnya juga menyimpan makna tersendiri baik itu secara religius maupun simbolis akan hal tertentu.

Seperti halnya motif kuda yang merupakan ternak yang sangat berguna di dalam adat perkawinan, alat transportasi dan simbol dari status sosial.

Lalu ada motif udang dan ular, kedua hewan yang dikaitkan dengan kepercayaan bahwa pada dasarnya hakikat manusia di kehidupan selanjutnya dapat bertransformasi di masa mendatang.

Menurut fungsinya, tenun Sumba Timur biasa digunakan sebagai busana adat, hadiah dalam berbagai peristiwa, pembayar denda dalam hukum adat, belis atau mas kawin dalam adat perkawinan, perhiasan hingga barang dagangan.

Tapi seiring berkembangnya zaman, kain tenun juga dapat berubah fungsi untuk diaplikasikan ke dalam busana yang dikenakan sehari-hari maupun di momen tertentu. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com