Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam Benang Jadi Treatment Idaman Orang Indonesia, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 20/02/2023, 16:27 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tanam benang atau threadlift adalah treatment yang dipopulerkan masyarakat Korea Selatan.

Tindakan medis estetika ini dianggap efektif membuat hidung lebih mancung, terlihat alami dengan efek samping yang minim.

Belakangan, orang Indonesia juga mulai banyak yang menyukai metode ini karena ampuh membuat penampilan lebih baik.

Tak hanya itu, tanam benang juga memberikan hasil instan untuk permasalah kulit kendur sehingga bisa terlihat lebih awet muda.

Baca juga: Tanam Benang Hidung atau Nose Job, Mana yang Lebih Baik?

Pakar kosmetika, Dr Junivan Juvinivan Lindra, Head Aesthetic doctor di Clariskin Surabaya mengatakan tanam benang sudah menjadi menu favorit dalam tren kecantikan di Indonesia.

"Permintaan dalam pemasangan benang hidung dimana dalam treatment hidung ini sangat significant, memberikan kesan yang berbeda dari tampilan sebelumnya," ujarnya, dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Hasil perawatan kosmetika tanam benang (threadlift)PT Regenesis Indonesia Hasil perawatan kosmetika tanam benang (threadlift)

Hal ini dibenarkan pula oleh dr Tan Yuanita, pemilik klinik Derma Pro, Jakarta yang kerap menangani selebritas ternama di Tanah Air.

Menurutnya, masyarakat Indonesia menggemari treatment tanam benag karena mayoritas memiliki bentuk hidung yang secara alami memiliki area pangkal yang tidak tinggi atau ujungnya melebar.

"Sehingga banyak pasien-pasien yang merasa tidak percaya diri, dan akhirnya melakukan tindakan estetik. Benang hidung salah satu jawabannya," urainya.

Baca juga: Wajah Lebih Kencang dengan Prosedur Tanam Benang

Ia menambahkan, tanam benang tidak hanya membuat hidung lebih mancung secara instan namun juga mampu mengisi area yang cekung dengan optimal.

Hasil survei terhadap 100 dokter spesialis kulit di dunia pada 2021 lalu juga menyatakan jika pandemi Covid-19 juga menghasilkan fenomena yang disebut “Zoom dysmorphia”.

Istilah ini menggambarkan tren belakangan ketika pasien mencari prosedur kosmetik untuk meningkatkan penampilan dirinya ketika melakukan zoom meeting, video-conferencing calls , ataupun segala aktivitas yang berhubungan dengan sosial media.

Baca juga: Demi Good Looking, Para Selebritas Wanita Ini Rela Jalani Nose Job

Tanam benang dengan Ultra V Hiko PCL

Terlepas tren dunia kecantikan yang sedang berkembang, masih banyak orang yang takut dengan metode tanam benang karena risiko komplikasi maupun efek sampingnya.

Namun sejumlah riset membuktikan perawatan ini tergolong aman selama dilakukan ahlinya dengan bahan yang tepat.

Kita bisa mencari perawatan yang aman dengan memilih dokter yang terpercaya dan mempertimbangkan jenis benang yang dipakai.

Baca juga: Hati-hati, Operasi Filler dan Tanam Benang Bisa Sebabkan Kematian

Salah satunya yakni dengan benang Ultra V Lift, yang sebelumnya banyak dipakai di klinik kecantikan Korea Selatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT. Regenesis Indonesia (@regenesisid)

Dihadirkan di Tanah Air oleh PT Regenesis Indonesia, jenis benang ini menjanjikan hasil yang lebih tahan lama hingga lebih dari 1,5 tahun dan lebih elastis.

"Terlebih setelah treatment benang ini no down time dan juga minimal resikonya jika dilakukan oleh dokter yang berkompeten," ujar Dr Farrah Erman, Product Manager PT Regenesis Indonesia.

Baca juga: 7 Bedah Plastik Terpopuler, Ubah Hidung sampai Hilangkan Perut Buncit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com