"Jadi banyak konsumen tidak hanya sekadar menggunakan kosmetik atau skincare berdasarkan efikasi atau asal pakai saja, tetapi juga memerhatikan apakah itu memenuhi kebutuhan diri mereka saat menggunakannya," ujar Clara.
Dia pun menjelaskan, penggunaan produk kecantikan yang lebih mindful itu tidak boleh ada bahan-bahan yang toksik (no chemical dopping).
Baca juga: Akupuntur Wajah, Tren Kecantikan Kulit yang Bikin Awet Muda
Sebab, jika ada bahan yang toksik masuk ke dalam tubuh mereka, maka itu akan membuat mereka merasa tidak nyaman atau tidak mindful saat menggunakannya.
"Di samping itu, menggunakan produk kecantikan harus bisa dinikmati sehingga secara pribadi mereka merasa fulfill," katanya.
"Dan konsumen tidak hanya memerhatikan efek sementara tapi juga long-term effects."
"Jadi, mereka menginginkan produk kecantikan itu yang efeknya jangka panjang untuk memperbaiki skin goals ke depannya, terutama skin barrier terdalam," jelas dia.
Dari tahun ke tahun minimalism masih menjadi tren kecantikan. Di mana konsumen global banyak yang menyukai make up yang natural.
"Misalnya pada penggunaan consealer atau contour, mereka menyukai warna-warna yang netral sehingga look mereka neat, clean, dan pure natural make up," ungkap Clara.
Baca juga: Perhiasan Gigi Diprediksi Kembali Jadi Tren Kecantikan
"Dari situ akhirnya banyak produk yang membuat formulasi agar kulit tetap glowing meskipun natural look," lanjut dia.
Menurut Clara, secara global tren genderless beauty itu sendiri semakin meningkat.
Karena yang memakai make up atau skincare kini tidak hanya perempuan, namun juga laki-laki agar terlihat beauty.
"Ini bisa masuk ke dalam neutrality gender yang tidak memandang perempuan maupun laki-laki," kata dia.
"Di sini memunculkan tren make up dengan produk yang blendable sehingga konsumen bisa mendapatkan face base atau look yang bisa mengekspresikan kulit sesuai style mereka masing-masing," kata dia.
Sejak pandemi, banyak sekali inovasi yang sangat menggunakan digital.
Misalnya, secara global banyak merek yang menggunakan fitur atau tools yang bisa menunjang konsumennya untuk menganalisa kulit mereka atau shade yang dibutuhkan, sehingga konsumen tidak kehilangan pengalaman selama pandemi maupun transisi endemi.