Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja yang Bikin Orang Suka Potong Rambut di Barbershop?

Kompas.com - 20/02/2023, 20:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan bisnis barbershop di Indonesia sudah terlihat semakin pesat.

Salah satu buktinya, saat ini khususnya di kota-kota besar kita dapat dengan mudah menjumpai berbagai barbershop dengan mereknya sendiri di setiap sudut jalan.

Pesatnya perkembangan bisnis ini tentu tak lepas dari kebutuhan dan gaya hidup para pria modern yang kini lebih memerhatikan penampilan.

Tapi dari sekian banyaknya pilihan barbershop, lalu kenapa ada pelanggan yang suka potong rambut di tempat ini?

Tidak jarang juga mereka selalu repeat order atau datang ke barbershop yang sama tiap kali potong rambut?

"Sebenarnya potong rambut itu kan sama saja ya, teknik potong rambutnya bisa dipelajari jadi mau murah atau mahal intinya potong rambut,"

"Tapi kenapa orang bisa balik lagi dan repeat order menurut saya itu karena experience yang pelanggan dapatkan,"

Begitu kata Iman Taufiq Djayadiningrat, konten kreator sekaligus founder dari Hairnerds Studio saat live TikTok bersama Kompas.com beberapa waktu lalu.

Baca juga: Barbershop untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Bisa Cukur Sambil Tiduran 

Alasan banyak orang mau potong rambut di barbershop

Pangkas rambut di barbershopHairstyle Camp Pangkas rambut di barbershop

Ada beberapa hal yang membuat tidak sedikit pria suka potong rambut di barbershop. Salah satunya karena pengalaman tertentu dan fasilitas yang mereka dapatkan. 

Di samping itu, kekuatan dari experience yang ditawarkan itu pula yang menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah barbershop.

Berikut beberapa alasan yang membuat orang ingin potong rambut di barbershop, seperti yang disampaikanIman Taufiq Djayadiningrat dan kreator konten yang fokus pada penampilan pria, @haijoel.

1. Tingkat kenyamanan

Jika berbicara soal mekanisme operasional, kebanyakan barbershop pasti mengutamakan kenyamanan para pelanggan.

Faktor ini meliputi ruangan sejuk ber-AC, tema tersendiri yang disuguhkan, skill dari para kapster saat memotong rambut dan masih banyak yang lainnnya.

Hal-hal seperti inilah yang sepertinya membuat orang tertarik untuk merasakan pengalaman baru saat pangkas rambut.

2. Komunikasi dan pelayanan prima

Mungkin kebanyakan barbershop dapat memberikan fasilitas yang serupa untuk memanjakan para pelanggan.

Tapi bagi pelaku bisnis, pelayanan yang diberikanlah yang menjadi kuncinya. 

"Kalau dilihat dari kita sebagai pelaku (pemilik bisnis barbershop) mungkin bukan cara memotongnya atau hasil cukurannya segala macam,"

"Tapi menurut saya secara karakter barbershop itu pasti memiliki pelayanan tersendiri. Itulah yang banyak dicari," kata @haijoel.

Pelayanan yang dimaksud Jule, sapaan akrabnya, bisa berupa bagaimana cara seluruh staf di barbershop saat berkomunikasi dengan pelanggan sehingga memungkinkan terjalin sebuah koneksi.

Kemudian tinggal bagaimana koneksi itu dibangun antara pelanggan, para kapster atau tim yang ada di barbershop.

"Pengalaman yang seperti itu sih yang bisa dibangun, gimana caranya orang itu (pelanggan) cocok sama kita dan enggak cuma soal hasil cukuran,"

"Ketika pelanggan repeat lagi, artinya mereka punya pengalaman yang berkesan, bisa mendapat banyak masukan serta solusi dari permasalahan rambut," kata Jule.

Ilustrasi potong rambut di barbershopWallpaper Flare Ilustrasi potong rambut di barbershop

3. Ada solusi yang ditawarkan

Sebagian orang yang potong rambut di barbershop tidak selamanya mengutamakan gaya rambut. Tapi mereka kerap membawa masalah rambut yang dimiliki untuk segera diatasi.

Ketika komunikasi itu sudah terjalin baik, bukan tidak mungkin solusi dari permasalahan yang dialami pelanggan itu bisa teratasi dengan baik.

"Barbershop tidak cuma bicara jasa, tapi juga edukasi untuk memecahkan solusi permasalahan rambut tertentu."

"Misalnya ada yang datang, rambutnya ada kotombe atau kerontokan rambut. Mereka akan tanya ini bagaimana ya mengatasinya," jelas Iman.

Berdasarkan masalah itu pula yang menjadikan peluang bisnis untuk bisa melahirkan atau menciptakan inovasi produk sebagai solusinya.

4. Personal branding dari para kapster

Tidak menutup kemungkinan bahwa personal branding dari para kapster juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah barbershop.

Personal branding ini bisa saja dibangun masing-masing kapster karena terkenal keahliannya dalam memotong rambut, gaya komunikasi yang seru, sering membagikan tips atau edukasi berkaitan dengan profesinya di media sosial atau cara mereka saat memotong rambut.

Ketika seorang kapster ini memiliki daya tarik yang kuat, maka hal itu bisa saja mengundang banyak pelanggan untuk potong rambut di barbershop tertentu.

5. Percaya

Faktor ini merupakan lanjutan dari pemecahan solusi dan personal branding yang sudah sukses dibentuk.

Setiap pelanggan yang percaya dan puas dengan pelayanan di barbershop, kemungkinan besar mereka akan balik lagi.

"Jadi mungkin itu yang bikin beda. Pelanggan menjadi percaya saat datang ke barbershop, personal branding yang menarik, cukur tidak cuma cukur rambut, konsultasi dan lain sebagainya," kata Iman.

Baca juga: Mengintip Barbershop Terkecil di Dunia, Cuma Muat Dua Pelanggan 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com