KOMPAS.com - Aristektur, pemandangan alam, atau perubahan musim senantiasa menjadi tema utama dalam jam tangan besutan Grand Seiko.
Mungkin penggemar jam tangan masih ingat, ketika Grand Seiko membawa dua referensi SBGW281 dan SBGW287 di akhir November tahun lalu.
SBGW281 mewakili Banto, sekki atau musim saat hari-hari di musim dingin berakhir dan sinar matahari menerangi lanskap yang tertutup salju (musim semi).
Baca juga: Model Baru Arloji Presage dari Seiko, Hormati Teater Kabuki Jepang
Sementara, referensi SBGW287 dalam warna burgundy tua terinspirasi dari Boshu, sekki atau musim ketika pepohonan yang mengelilingi Grand Seiko Studio Shizukuishi di utara Jepang berubah warna (musim gugur).
Tema musim masih terus diangkat oleh Grand Seiko di penghujung bulan ini.
Terinspirasi dari pemandangan musim dingin di Jepang, sister company Seiko ini menghadirkan referensi SBGJ271, yang berbasis dari model Elegance GMT.
Oleh pembuat jam, SBGJ271 digerakkan dengan mesin otomatis Hi-Beat.
Grand Seiko Elegance Hi-Beat GMT Yukigesho SBGJ271
Grand Seiko sudah pernah menerapkan desain serupa dalam referensi SBGH269 untuk mewakili pemandangan musim gugur dan lantai kayu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.