Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 25/06/2023, 14:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Upaya orangtua untuk membahagiakan buah hatinya kadang menghasilkan anak yang terlalu dimanja.

Akibat, anak tumbuh menjadi pribadi yang egois, tidak pernah puas dan merasa tidak bahagia.

Gaya pengasuhan yang terus-menerus memanjakan anak memang bisa berbahaya jika diaplikasikan dalam jangka panjang.

Baca juga: Fasilitas Berlebih di Rumah Bikin Anak Manja

Kecenderungan untuk selalu melindungi anak akhirnya menjauhkan mereka dari pengalaman belajar guna membangun ketahanan diri.

Michele Borba, psikolog keluarga asal Universitas San Fransisco, AS, mengatakan sebetulnya ada cara untuk memperbaiki dan mengubah perilaku buruk anak yang terlalu dimanja. 

Kuncinya adalah orangtua sadar akan sikap bermasalah buah hatinya.

Ciri-ciri anak terlalu dimanja menurut psikolog

Anak yang terlalu dimanja sebenarnya bisa dikenali dari perilaku mereka sehari-hari.

Namun ada lima perilaku yang paling umum dan mudah didapati oleh para orangtua, antara lain:

Tidak menerima jawaban "tidak"

Ilustrasi anak tantrum.SHUTTERSTOCK/DOUBLE_H Ilustrasi anak tantrum.
Anak ingin mendapatkan sesuatu dengan cara mereka, yang biasanya selalu terpenuhi.

Orangtua tidak bisa memberikan pengertian kepada anak sehingga akhirnya selalu memenuhi keinginan buah hati, apa pun kondisinya.

Baca juga: Kapan Perilaku Tantrum Anak Perlu Diwaspadai?

Lebih banyak menerima daripada memberi

Anak-anak manja tidak menghargai apa yang dilakukan orang lain untuk mereka.

Alih-alih ucapan "tolong" atau "terima kasih", mereka cenderung menuntut atau mengancam dengan berbagai variasi kalimatnya.

Baca juga: Hindari Anak Jadi Anak Manja dengan Memberi Pekerjaan Rumah

Menuntut segala hal dilakukan SECEPATNYA

Anak yang terlalu dimanja tidak menganggap  orang lain mungkin merasa tidak nyaman dengan permintaan mereka.

Dengan mudah, mereka menutut orangtua akan mengesampingkan prioritas kita untuk memenuhi kemauan mereka.

Hanya memikirkan diri mereka sendiri

Tantrum merupakan ledakan emosi yang biasanya dikaitkan dengan situasi saat anak-anak kesulitan secara emosional. Tantrum merupakan ledakan emosi yang biasanya dikaitkan dengan situasi saat anak-anak kesulitan secara emosional.
Mereka merasa berhak dan mengharapkan bantuan khusus. Perilaku ini termasuk merasa lebih berhak atas apa yang diterima atau dimiliki orang lain.

Tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki

Anak yang terlalu dimanja biasanya memiliki banyak koleksi mainan, buku, dll.

Namun mereka merasa tidak pernah cukup dan selalu menginginkan lebih banyak hal lagi tanpa batasan tertentu.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Anak Manja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com