KOMPAS.com - Abby Flynn, perempuan muda asal Inggris, didiagnosis menderita popcorn lung akibat kecanduan vape.
Ia mulai menggunakan vape sekali pakai sekitar 1,5 tahun lalu dan tak bisa menghentikan kebiasaannya itu.
Perempuan berusia 20 tahun itu secara rutin mengganti vapenya setiap hari, yang setara dengan 20 batang rokok.
Baca juga: Vape Berisiko Sebabkan Masalah Pernapasan dan Kesulitan Menelan
"Sebelum saya mulai vaping, saya tidak pernah mencoba rokok. Ketika saya mulai, itu adalah tren yang sedang berlangsung. Anda kecanduan tanpa sadar." ujarnya, dikutip dari Mirror UK.
Akibatnya, ia mengalami gangguan pernapasan tersebut dan diprediksi akan membutuhkan mesin oksigen saat berusia 30 tahun.
Popcorn lung adalah nama populer untuk penyakit bronkiolitis obliterans, yang merupakan masalah pernapasan akibat gangguan di bronkiolus, saluran udara terkecil di paru-paru.
Kondisi ini terjadi karena saluran udara di tubuh kita ini meradang, rusak, dan kemudian meninggalkan bekas akibat menghirup zat beracun atau dari infeksi.
Karena salurannya menjadi lebih sempit, kita jadi lebih sulit mendapatkan udara yang cukup untuk bernapas dengan optimal.
Para pekerja tersebut menghirup diacetyl, bahan kimia perisa yang digunakan untuk membuat popcorn memiliki rasa mentega.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.