Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Inggris Menderita Popcorn Lung akibat Kecanduan Vape, Apa Itu?

Kompas.com - 21/02/2023, 16:37 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Abby Flynn, perempuan muda asal Inggris, didiagnosis menderita popcorn lung akibat kecanduan vape.

Ia mulai menggunakan vape sekali pakai sekitar 1,5 tahun lalu dan tak bisa menghentikan kebiasaannya itu.

Perempuan berusia 20 tahun itu secara rutin mengganti vapenya setiap hari, yang setara dengan 20 batang rokok.

Baca juga: Vape Berisiko Sebabkan Masalah Pernapasan dan Kesulitan Menelan

"Sebelum saya mulai vaping, saya tidak pernah mencoba rokok. Ketika saya mulai, itu adalah tren yang sedang berlangsung. Anda kecanduan tanpa sadar." ujarnya, dikutip dari Mirror UK.

Akibatnya, ia mengalami gangguan pernapasan tersebut dan diprediksi akan membutuhkan mesin oksigen saat berusia 30 tahun.

Apa itu popcorn lung?

Popcorn lung adalah nama populer untuk penyakit bronkiolitis obliterans, yang merupakan masalah pernapasan akibat gangguan di bronkiolus, saluran udara terkecil di paru-paru.

Kondisi ini terjadi karena saluran udara di tubuh kita ini meradang, rusak, dan kemudian meninggalkan bekas akibat menghirup zat beracun atau dari infeksi.

Karena salurannya menjadi lebih sempit, kita jadi lebih sulit mendapatkan udara yang cukup untuk bernapas dengan optimal.

Ilustrasi masalah pernapasan. FREEPIK/JCOMP Ilustrasi masalah pernapasan.
Penyakit ini sendiri diberi nama popcorn lung karena pertama kali diidentifikasi terjadi pada para pekerja di pabrik popcorn microwave.

Para pekerja tersebut menghirup diacetyl, bahan kimia perisa yang digunakan untuk membuat popcorn memiliki rasa mentega.

Selain makanan, diacetyl sebagai penyedap juga dipakai di industri lainnya sehingga dicurigai banyak pekerja lain yang mengalami hal serupa.

Di era modern ini, diacetyl juga didapati terkandung dalam cairan rokok elektrik (e-cigarettes) atau vape.

Setelah terbukti menyebabkan bronkiolitis obliterans, beberapa perusahaan tak lagi menggunakan diacetyl sebagai perisa vape.

Namun masih ada beberapa produk yang menggunakannya karena larangannya tidak berlaku sama di banyak negara.

Baca juga: Asap Vape Mempercepat Kulit Keriput

Penyebab popcorn lung

Popcorn lung terjadi karena menghirup bahan kimia beracun, seperti diacetyl dan acetaldehyde.

Bahan kimia lain yang juga bisa menjadi pemicunya adalah:

  • Asap oksida logam, produk sampingan umum dari pengelasan
  • Formaldehida, bahan kimia penyebab kanker yang digunakan dalam beberapa lem dan bahan bangunan
  • Sulfur dioksida, polutan yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil
  • Amonia
  • Klorin
  • Nitrogen oksida
  • Asam hidroklorik
  • Mustard belerang, senjata kimia yang dikenal sebagai "gas mustard"

Ilustrasi vape atau rokok elektronikShutterstock Ilustrasi vape atau rokok elektronik
Penyakit ini tidak menular namun kadang onkiolitis obliterans terjadi karena adanya kondisi serius yang memengaruhi paru-paru kita, seperti pneumonia atau bronkitis.

Orang yang pernah menjalani transplantasi paru-paru atau transplantasi sel punca juga berisiko mengalami popcorn lung karena tubuh menolak organ baru tersebut.

Dalam beberapa kasus, hal ini bahkan menjadi penyebab utama kematian pada penerima transplantasi paru-paru tersebut.

Baca juga: Apa Itu Penyakit Popcorn Lung? Dikaitkan dengan Rokok Elektrik

Gejala

Gejala popcorn lung yang paling utama adalah batuk kering dan sesak napas saat berolahraga atau melakukan pekerjaan berat.

Keluhan ini bisa muncul sekitar dua minggu hingga dua bulan setelah kita menghirup gas beracun yang menjadi penyebabnya.

Merasa lelah tanpa alasan yang jelas atau mengi padahal tidak menderita asma atau pilek juga bisa menjadi gejala bronkiolitis obliterans.

Sejumlah gejala lain yang harus diwaspadai antara lain:

  • Demam
  • Keringat malam
  • Ruam kulit

Baca juga: Mengisap Vape dapat Menurunkan Performa Fisik, Catat Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com